Perkuat Industri Hotel, Pertamina-Kemenparekraf Berkolaborasi di Jabar

Pertamina dan Kemenparekraf berkolaborasi untuk memperkuat rantai pasok industri perhotelan di wilayah Jawa Barat.

Suasana pertemuan prabisnis antara Pertamina dan Kemenparekraf di Bandung, Jawa Barat, pekan lalu. Foto: PT Pertamina (Persero)

apahabar.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi untuk memperkuat rantai pasok industri perhotelan di wilayah Jawa Barat.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/6) menjelaskan kolaborasi itu diawali dengan pertemuan prabisnis antara Pertamina dan Kemenparekraf di Bandung, Jawa Barat.

Menurut dia, kegiatan bertujuan untuk mengakselerasi peningkatan komponen produk lokal, omzet, supply dan demand, serta penyerapan tenaga kerja dalam penguatan rantai pasok industri perhotelan dan pariwisata khususnya di Jawa Barat dari sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Ajang yang berlangsung pada pekan lalu itu juga merupakan dukungan Pertamina kepada pemerintah untuk mengembangkan sektor pelaku industri pariwisata Indonesia.

Baca Juga: Momen Iduladha, Pertamina Tambah 1,5 Juta Tabung LPG 3 Kg

"Melalui temu bisnis, Pertamina selaku BUMN siap mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas dan profesional terutama guna mendukung industri hotel, restoran, dan kafe di Jawa Barat," ujarnya.

Fadjar membeberkan Pertamina bersama Kemenparekraf berperan aktif dengan memberikan pemahaman mengenai kebijakan, program, dan strategi pengembangan sektor industri pariwisata dan UMKM di Jawa Barat, termasuk peluang investasi yang tersedia.

"Pertamina meyakini kolaborasi ini mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sektor pariwisata. Selain itu, akan memberikan manfaat ekonomi, yang signifikan bagi daerah seperti menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," sebutnya.

Pada temu bisnis tersebut, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf Syaifullah meyakini kolaborasi antarpelaku industri akan menciptakan sinergi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

Baca Juga: Piala Dunia U-17, Kemenparekraf: Jangan Bentrok dengan Konser Coldplay

Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya menggerakkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong kemitraan antara industri pariwisata dan industri kecil.

"Menjadi tugas kita untuk bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki pengusaha kecil dalam hal ini UMKM, salah satunya dengan menjembatani kerja sama antara sektor UMKM dan pariwisata sebagai fokus utama pengembangan ekonomi. Selain itu, melalui gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, Presiden Joko Widodo mengajak kita semua untuk selalu membeli produk-produk UMKM, yang diharapkan meningkatkan daya saing," ungkap Syaifullah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar menyampaikan lokomotif perekonomian yang dimiliki Jabar adalah sektor pariwisata dengan 17 subsektor industri kreatif.

Baca Juga: Pencabutan Bebas Visa ke Indononesia, Kemenparekraf Lakukan Kajian

Industri itu bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia, mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa.

"Dengan kontribusi UMKM yang cukup besar ini, maka diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat di wilayahnya, sehingga untuk masyarakat usia produktif tidak perlu lagi pergi jauh-jauh ke kota untuk mencari pekerjaan, cukup mencari pekerjaan di desanya dengan memanfaatkan teknologi," ujarnya.

Bandung merupakan salah satu destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan didukung pengembangannya oleh Pertamina, selain Batam, Surabaya, dan Kalimantan Timur.

Baca Juga: Skema Full QR Code, Pertamina: Subsidi Tepat Sasaran Bisa Terwujud

Langkah itu melengkapi kesuksesan Pertamina pada tahun sebelumnya, dalam mendukung pengembangan destinasi wisata superprioritas seperti Borobudur, Magelang, dengan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wringin Putih; Mandalika; dan Labuan Bajo.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen mendukung target net zero emission pada 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG's).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social & governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.