Pemkab Barito Kuala

Peringati Hari Habitat, Inilah 8 Permintaan Bupati Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Bertepatan dengan peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia, Kamis (31/10), sejumlah keinginan…

Dalam rangkaian Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia, dilakukan aksi bersih-bersih sekitar TPA Tabing Rimbah. Foto-Bastian Alkaf/apahabar.com

apahabar.com, MARABAHAN – Bertepatan dengan peringatan Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia, Kamis (31/10), sejumlah keinginan disampaikan Bupati Barito Kuala Hj Normiliyani AS.

Dua kegiatan tersebut di Kalimantan Selatan dipusatkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tabing Rimbah, Kecamatan Mandastana.

Selain bupati dan instansi terkait di Batola, kegiatan ini diselenggarakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalsel, serta diikuti Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin, Balai Penelitian dan Pengembangan Rawa, serta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin.

Mengangkat tema ‘Generasi Masa Depan, Generasi Peduli Sampah’, peringatan Hari Habitat dan Kota Sedunia memang memfokuskan penanganan sampah.

Tema tersebut relevan dengan permasalahan nasional, lantaran sistem pengolahan sampah yang belum efektif.

“Sampah masih merupakan permasalahan besar, terutama di perkotaan. Sementara pengelolaan sampah tak cuma dari rumah tangga hingga TPA,” papar Muhammad Reva Sastrodiningrat, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalsel.

“Juga diperlukan lokasi, tenaga dan biaya. Diharapkan Hari Habitat dan Hari Kota Sedunia bukan seremonial saja, tetapi diwujudkan menjadi rencana aksi,” imbuhnya.

Terkait rencana aksi, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalsel berencana memaksimalkan TPA Tabing Rimbah. Salah satunya penambahan sel sampah.

“Penambahan itu harus dilakukan, mengingat kapasitas sampah di TPA Tabing Rimah sudah padat dan bahkan mencapai ketinggian hingga 10 meter,” papar Reva.

“Selain unit pengelolaan sampah, TPA Tabing Rimbah sebenarnya sudah memiliki Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) yang dibangun menggunakan APBN sejak 2017. Namun IPLT ini kurang maksimal, karena belum diikat peraturan daerah,” sambungnya.

Rencana penambahan sel sampah, langsung dijawab Noormiliyani dengan kesiapan lahan. Terlebih TPA Tabing Rimbah memiliki kawasan seluas 18 hektare.

“Penambahan sel tersebut sejatinya merupakan salah satu permintaan kami kepada Kementerian PUPR melalui BPPW Kalsel. Bahkan lahan tersebut sudah clean and clear, sehingga tinggal dikerjakan pihak terkait,” cetus Noormiliyani.

Selain penambahan sel sampah TPA Tabing Rimbah, Noormiliyani juga berharap Balai Penelitian dan Pengembangan Rawa merehab saluran daerah irigasi rawa di 8 kecamatan.

“Oleh karena sekarang permintaan kepada Kementerian PUPR dapat melalui perwakilan di wilayah, saya menitip beberapa keinginan. Salah satunya rehab saluran irigasi itu,” papar Noormiliyani.

“Kemudian kepada BPPW Kalsel, kami meminta pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku dari Marabahan ke Tabukan, serta pengembangan jaringan perpipaan di kawasan rawan air Anjir Muara dan Anjir Pasar,” tambahnya.

BBPJN XI Banjarmasin juga kebagian permintaan. Diawali pelebaran jalan SP Handil Bakti hingga ruas 032 Rantau Badauh.

“Kami juga menginginkan instansi terkait melakukan pemeliharaan berkala Jembatan Rumpiang,” tandas Noormiliyani.

Baca Juga: Melalui Gebyar Sekolah Model, Batola Incar Peringkat Teratas UNBK

Baca Juga: Menu Jejangkit Dominasi Festival Pangan Lokal dan Ikan Batola

Baca Juga: Peringatan Sumpah Pemuda Di Batola Penuh Warna

Baca Juga: Kejar Penunggak Pajak Sarang Walet, Batola Gandeng Kejaksaan

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Puja Mandela