Peringati Hari Disabilitas, Sentra Budi Luhur Gelar Workshop Art Therapy

Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Sentra Budi Luhur menggelar kegiatan art therapy bersama puluhan anak penyandang disabilitas

Kegiatan workshop art therapy di Sentra Budi Luhur Banjarbaru yang melibatkan puluhan anak penyandang disabilitas beserta keluarga mereka. Foto: bakabar.com/Fida

bakabar.com, BANJARBARU — Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Sentra Budi Luhur Banjarbaru menggelar kegiatan art therapy yang melibatkan puluhan anak penyandang disabilitas beserta keluarga mereka, Rabu (3/12).

Kegiatan tersebut menghadirkan Advisor Art Therapy Center Widyatama, dr Anne Nurfarina, sebagai narasumber utama.

Sebanyak 40 anak penyandang disabilitas berpartisipasi beserta pendamping, sehingga total peserta mencapai sekitar 80 orang. Juga diundang kader desa inklusi untuk melihat langsung model kegiatan yang dapat diterapkan di desa masing-masing.

Dalam kesempatan tersebut, Anne menjelaskan bahwa art therapy sebagai sarana membangun kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus, baik dari sisi mental, intelektual, sensorik, hingga fisik.

Terlebih setiap anak memiliki potensi seni yang secara alami berkaitan dengan sensitivitas mereka terhadap visual dan ekspresi.

“Fungsional art membantu mengembangkan kepribadian anak, baik dalam konteks perilaku sosial, kognitif, maupun psikomotorik. Terbukti anak-anak bisa mengekspresikan pikiran melalui gambar. Bukan soal bagus atau tidak, tetapi pesan yang ingin disampaikan,” ungkap Anne.

Anne menambahkan bahwa gambar merupakan representasi dari vocabulary visual anak. Semakin kaya kosakata visual yang mampu dihasilkan, semakin besar kemampuan mereka untuk berkomunikasi.

“Kalau kemampuan menyampaikan pesan meningkat, maka relasi sosial pun berkembang,” tambah Anne.

Dalam kegiatan tersebut, hasil gambar anak-anak juga didigitalisasi, dicetak, diberi warna dan diaplikasikan menjadi produk seperti topi, kaos, hingga tumbler. Para orang tua turut terlibat langsung, sehingga dapat melihat proses dan perkembangan anak mereka.

Sementara Kepala Sentra Budi Luhur Banjarbaru, Bambang Tri Hartono, menjelaskan pemilihan art therapy disebabkan metode yang sederhana, tetapi belum banyak diketahui masyarakat.

Sentra Budi Luhur sendiri berkolaborasi dengan mitra BUMN untuk membantu memasarkan produk-produk kreatif tersebut agar dapat diakses masyarakat luas.

“Diharapkan ketika di rumah, mereka bisa terus berkarya. Bahkan karya yang dihasilkan berpotensi menambah pendapatan,” papar Bambang.