Peringatan Sumpah Pemuda di Batola, Puluhan Pemuda Raih Penghargaan

Sebagai bentuk apresiasi, Pemkab Barito Kuala (Batola) memberikan penghargaan kepada sejumlah pemuda berprestasi dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024, Senin

Penjabat Bupati Batola, Dinansyah, menyerahkan piagam penghargaan kepada puluhan pemuda berprestasi sebagai rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024. Foto: Dokpim Batola

bakabar.com, MARABAHAN - Sebagai bentuk apresiasi, Pemkab Barito Kuala (Batola) memberikan penghargaan kepada sejumlah pemuda berprestasi dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024, Senin (28/10) pagi.

Penghargaan diserahkan langsung Penjabat Bupati Dinansyah seusai upacara peringatan kepada 33 pemuda berprestasi, termasuk Drum Band Generasi Muda Selidah.

Adapun penghargaan perorangan di antaranya diterima Wawan Prasetyo yang menduduki peringkat ketiga Inovasi Sosial Tingkat Nasional 2024.

Berikutnya Zairullah Azhari yang juga menempati peringkat ketiga Lomba Kreativisia Nasional 2024 kategori kuliner.

Selanjutnya Muhammad Noor Fadillah yang membawa Batola menempati peringkat ketiga dalam ajang Pemuda Pelopor 2024 Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.

Sementara Aqsha Rohama yang baru saja dinobatkan sebagai Diang Batola 2024, memperoleh penghargaan atas keberhasilan menjadi perwakilan Kalsel di Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) Nasional 2024.

Di antara pemuda yang meraih penghargaan, terselip sejumlah anggota Pramuka Kwarcab Batola atas prestasi di Widya Budaya Pramuka Tingkat Provinsi Kalsel 2024, termasuk pembina dan pendamping.

Juga diserahkan penghargaan kepada Dinas Kepemudaan Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Batola atas kinerja sebagai pembina pemuda berprestasi.

Namun sederet penghargaan yang telah diraih, tidak seharusnya membuat pihak terkait langsung puas dan malas melakukan perbaikan maupun peningkatan.

Sesuai arahan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo yang dibacakan Dinansyah, agenda pengembangan kepemudaan harus mendapatkan perhatian besar.

"Seluruh pemangku kepentingan, masyarakat, dunia industri, perguruan tinggi, dan media harus bergerak sinergis, sehingga terbangun ekosistem pelayanan yang mendukung perkembangan kepemudaan," papar Dinansyah.

"Peran pemerintah daerah akan sangat penting untuk menggerakkan pelayanan kepemudaan. Bisa diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan program melalui Rencana Aksi Daerah (RAD)," imbuhnya.

Diketahui indikator pencapaian upaya pembangunan kepemudaan dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).

Dalam IPP 2024, kualitas kepemudaan nasional menyentuh angka 56,33 persen dengan rincian domain pendidikan 70,00 persen, kesehatan dan kesejahteraan 65,00 persen, serta gender dan diskriminasi 53,33 persen.

Sementara domain lapangan dan kesempatan kerja sebesar 45,00 persen, sedangkan domain partisipasi dan kepemimpinan 43,33 persen.

"Tentunya setiap upaya perbaikan kebijakan kepemudaan di tingkat daerah harus dihargai, karena akan berdampak kepada cakupan dan jangkauan pelayanan kepemudaan," beber Dinansyah.

"Kemudian harus dibuka kesempatan seluas-luasnya kepada pemuda untuk berpartipasi dalam seluruh dimensi pembangunan sesuai kompetensi dan passion, selain perbaikan pelayanan dan tata kelola kepemudaan," tutupnya.