Kalsel

Perempatan Sarigadung Sering Makan Korban, Intip Respons Dishub Tanbu

apahabar.com, BATULICIN – Maraknya kecelakaan maut di Perempatan Pal 6 Sarigadung, Tanah Bumbu mendapat reaksi beragam…

Sudah lima nyawa melayang di Perempatan Pal 6, Sarigadung, Tanah Bumbu. Foto: Istimewa

apahabar.com, BATULICIN – Maraknya kecelakaan maut di Perempatan Pal 6 Sarigadung, Tanah Bumbu mendapat reaksi beragam pihak.

Setelah DRPD, giliran Dinas Perhubungan Tanbu angkat bicara. Traffic barrier atau pembatas lalu lintas akan dipasang. Pun, sejumlah fasilitas penunjang lain.

Sederet hal tersebut upaya pemerintah mengurangi potensi kecelakaan di perempatan tersebut.

“Sesuai instruksi Pak Kadishub, rencana akan kami pasang traffic barrier untuk mengurangi laka lantas,” ungkap Kabid Lalu Lintas Dishub Tanah Bumbu, Tri Wahyudi Huda, kepada apahabar.com, Rabu (14/7).

Dishub Tanah Bumbu tak menampik salah satu penyebab kecelakaan ialah rusaknya traffic light atau tidak berfungsinya lampu merah alias mati.

“Karena itu aset milik Dishub Provinsi Kalsel jadi wewenang mereka untuk memperbaiki. Tapi kemarin sudah kami laporkan ke Dishub Provinsi ke agar segera diperbaiki. Dan sudah direspons akan segera mereka perbaiki,” terangnya.

Selain akan dipasangnya traffic barrier, Dishub Tanah Bumbu, juga berencana mengadakan penjagaan atau membuat pos jaga di tempat tersebut.

“Ada rencana, tapi masih dirapatkan lagi,” pungkasnya.

Perempatan Pal 6 Sarigadung, Kabupaten Tanah Bumbu tak ubahnya mesin pencabut nyawa. Satu per satu nyawa bertumbangan di sana.

Wakil Ketua DPRD Tanah Bumbu, Said Ismail Khollil Alydrus, angkat bicara seiring maraknya kecelakaan maut di simpang empat tersebut.

Berbagai alasan kerap didengarnya dari masyarakat mengenai penyebab kecelakaan. Di antaranya traffic light yang tidak berfungsi atau rusak.

Ya, sebagian lampu merah di sana tak berfungsi alias mati total. Hal itu diperparah dengan ketiadaan rambu-rambu lalu lintas tanda untuk berhenti.

"Kemudian juga sebagian pengendara yang kurang patuh rambu-rambu, suka menerobos jalan," jelasnya kepada apahabar.com, Selasa (13/7).

Lantas, bagaimana solusinya?

Untuk diketahui traffic light di sana aset milik Pemprov Kalimantan Selatan. Sehingga kewenangan perbaikan maupun pemeliharaannya ada di provinsi.

"Ini salah satu kendala. Kita (kabupaten) tidak bisa memperbaiki kerusakan lampu dengan cepat, karena itu milik Pemprov Kalsel," ujarnya.

Meski begitu Said Ismail meminta kepada Pemprov Kalsel agar bisa menyerahkan aset traffic light tersebut ke kabupaten.

Sejauh ini, sudah berulang kali pihaknya meminta untuk diserahkan ke kabupaten. Agar apabila ada kerusakan bisa ditangani dengan cepat tanpa menunggu pihak provinsi.

"Kami berharap khusus dengan Pemprov Kalsel agar kiranya legawa memberikan aset lampu merah ke kabupaten. Jangan sampai karena suatu kebijakan atau suatu aturan menjadikan lampu merah itu sebagai mesin pencabut nyawa," tukasnya.

Kemudian juga kepada masyarakat pengguna jalan, Said Ismail mengimbau agar berhati-hati. Selalu mematuhi aturan lalulintas.

"Agar masyarakat mentaati rambu-rambu yang ada demi keselamatan bersama," imbaunya.

Said Ismail juga meminta Dinas Perhubungan Tanah Bumbu dan Satlantas Polres Tanah Bumbu melakukan penjagaan ketat di sekitaran perempatan.

"Masih sering ada yang suka menerobos lampu merah itu. Dan kiranya Dishub atau pun dari Satlantas melakukan penjagaan di sana, agar bisa ditindak bagi yang melanggar," pungkasnya.

Catatan apahabar.com, sudah lima nyawa melayang akibat kecelakaan lalu lintas di perempatan tersebut.

Terakhir, Senin (12/7) kemarin seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia karena menabrak sebuah truk tepat.

Kronologi Kecelakaan

Senin pagi (12/7), Perempatan Km 6 Desa Sarigadung kembali memakan korban jiwa. Rohmadi (56) tewas tertabrak truk yang melintas.

Kecelakaan bermula saat dump truk DA 9766 TZ yang dikemudikan oleh Abdul Wahab datang dari arah Jalan Lingkar Km 30 menuju Bamas Sungai Dua.

Setelah lampu hijau menyala, di tengah persimpangan tiba-tiba truk bertabrakan dengan sepeda motor Yamaha Jupiter Z yang dikemudikan Rohmadi dari arah Plajau menuju Karang Bintang.

"Diperkirakan sepeda motor menerobos lampu merah, karena lampu merahnya tidak menyala," ujar Kapolres Tanah Bumbu, AKBP Himawan Sutanto Saragih melalui Kasubag Humas, AKP H I Made Rasa.

Dari kecelakaan tersebut Rohmadi menderita luka patah kaki sebelah kiri, sobek di kepala bagian belakang dan patah tulang rusuk sebelah kiri.

"Sempat dilarikan ke RS Marina Permata namun sekira jam 13.40 dinyatakan meninggal dunia," tuturnya.

Sementara rekan yang diboncengnya mengalami luka sobek pada paha kiri dan luka pada bagian dada sebelah kiri. Saat ini masih dirawat di RS Marina.

"Kami sudah melakukan olah TKP dan melakukan evakuasi," pungkasnya.