Perdana di Batola, Disporbudpar Gelar Rakor Lintas Kepemudaan

Menggandeng sejumlah stakeholder, Pemkab Barito Kuala melalui Dinas Kepemudaan Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) menggelar rapat koordinasi lintas k

Disporbudpar Batola menggelar rapat koordinasi lintas kepemudaan sebagai implementasi RAD Pelayanan Kepemudaan. Foto: Disporbudpar Batola

bakabar.com, MARABAHAN - Menggandeng sejumlah stakeholder, Pemkab Barito Kuala melalui Dinas Kepemudaan Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) menggelar rapat koordinasi lintas kepemudaan.

Implementasi dari Rencana Aksi Daerah (RAD) Pelayanan Kepemudaan itu diinisiasi Bidang Olahraga dan Kepemudaan Disporbudpar Batola dan berlangsung di Aula Selidah, Marabahan, Kamis (26/9).

Oleh karena berbentuk kolaborasi dan sinergi antarsektor penyelenggara pelayanan kepemudaan, sejumlah stakeholder pun dilibatkan.

Di antaranya pelajar, Purna Paskibraka Indonesia (PPI), Pawadahan Atak Diang, Forum Anak Daerah (FAD), Kader Kesehatan Remaja, organisasi kepemudaan, hingga qari-qariah muda.

Sementara narasumber menghadirkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Kalimantan Selatan, dan Kementerian Agama Batola.

Juga dihadirkan Ketua Forum Aksi Penyuluh Anti Korupsi Kalsel, Muhammad Mujiburrakhman, serta Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Batola.

Penjabat Bupati Batola yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Samson, mengapresiasi penyusunan RAD Pelayanan Kepemudaan.

Selain memenuhi tuntutan Kepres Nomor 43 Tahun 2022 tentang koordinasi lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan, maupun Pergub Kalsel Nomor 064 Tahun 2023, RAD Pelayanan Kepemudaan bersifat jangka panjang.

"RAD Pelayanan Kepemudaan akan berperan penting di tengah globalisasi dan modernisasi yang ditandai peningkatan pesat teknologi dan informasi. Situasi ini membuat paham asing masuk dan memengaruhi cara berpikir," tegas Samson.

Lebih jauh lagi, RAD Pelayanan Kepemudaan ikut mendorong pemuda yang bersemangat menghadapi berbagai persoalan, mampu bersikap objektif, kritis dan konstruktif.

"Dengan sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan pemuda, juga diharapkan terwujud dan terbentuk SDM maju, berkualitas dan berdaya saing," beber Samson,

"Sebagai penerus tongkat estafet pembangunan, pemuda dituntut peka dan responsif terhadap dinamika masyarakat, serta memiliki kemampuan mengembangkan ide dan gagasan konstruktif untuk kemajuan," sambungnya.

RAD merupakan komitmen Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lain dalam meningkatkan kulitas pemuda.

Adapun RAD memuat sasaran, strategi, dan fokus kegiatan prioritas yang digunakan sebagai acuan lembaga, dan pemerintah daerah dalam melaksanakan pelayanan kepemudaan.

"Melalui rakor lintas kepemudaan, kami berusaha mensinergikan kegiatan strategis lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan melalui RAD," tambah sahut Arie Deny Wahyudi, Kabid Pemuda dan Olahraga Disporbudpar Batola.

"Selanjutnya RAD akan menjadi pedoman pemerintah daerah untuk menyusun dan mengimplementasikan program kepemudaan," tutupnya.