Perdagangan Kripto

Perdagangan Kripto Menurun, Bappebti: Pelanggan Malah Bertambah

Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko menuturkan. Dinamika perdagangan fisik aset kripto tengah mengalami pasang surut.

PLT Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko di kantor Bappebti. (Foto: apahabar.com/Leni)

apahabar.com, JAKARTA - Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko menuturkan. Dinamika perdagangan fisik aset kripto tengah mengalami pasang surut.

Kata dia, sejak beberapa tahun terakhir. Transaksi perdagangan aset kripto menurun. Tapi, sisi jumlah pelanggannya bertambah.

"Global masih mengalami fase crypto winter," katanya pada keterangan tertulis, Sabtu (26/8).

Baca Juga: Di Balik Sentimen Inflasi AS, Pasar Kripto Melaju Datar

Lanjut dia, di samping bertambahnya jumlah investor. Juga banyak yang memilih untuk wait and see. Berhati-hati dalam melakukan investasi di kripto.

"Banyak dari mereka (investor) sudah mulai sedikit paham," tuturnya.

Biar tahu saja. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengungkap. Data jumlah Investor kripto tembus 17,67 Juta, dari laporan Juli 2023.

"Meningkat 13.000 orang atau naik 0,74 persen dari Juni 2023 sebanyak 17,54 juta orang," terangnya.

Tapi, pertumbuhan investor kripto di dalam negeri malah cenderung melambat. "Mulai dari Oktober 2022 sampai dengan Juli 2023," jelasnya.

Baca Juga: Kripto Bisa Bikin Untung, Tapi Jangan Asal!

Dari data yang diberikan. Peningkatan jumlah investor kripto tidak pernah melebihi 1 persen.

Secara tahunan (YoY), jumlah investor kripto telah bertambah sekitar 2,09 juta orang.

"Tumbuh 13,4 persen dibanding pada Juli 2022 sebesar 15,58 juta orang," paparnya.