Percepatan Pembangunan SPPG di Kalsel, 20 Unit Segera Dibangun

Melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Selatan pemerintah provinsi melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pembangunan Satuan Pelay

Monev percepatan pembangunan SPPG. Foto: MC Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Pemprov Kalimantan Selatan melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Ruang Rapat Khalid Maksum.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel, M Syarifuddin, menyebut percepatan pembangunan SPPG adalah sebagai upaya pemenuhan gizi masyarakat.

"Seluruh pihak harus berkomitmen dan bergerak bersama agar target pembangunan tercapai. Tentunya semuanya dilakukan terukur dan berkesinambungan, sehingga benar-benar dirasakan masyarakat," papar Syarifuddin.

Percepatan pembangunan SPPG telah diatur melalui Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri. Setiap provinsi, kabupaten dan kota diminta menyiapkan lahan untuk pembangunan SPPG.

Kalsel sendiri membangun 52 SPPG, 27 unit di antaranya sudah beroperasi dan sebagian besar milik swasta.

"Setiap pemerintah daerah hanya menyiapkan lahan, tidak membangun langsung.  Adapun lahan di Kalsel sudah siap," sahut Galuh Tantri Narindra, Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel.

Banjarbaru memiliki 9 SPPG atau menjadi kota dengan unit paling banyak. Sementara Barito Kuala, Hulu Sungai Utara dan Tabalong masih belum mempunyai SPPG. 

"Kalau lahan dinyatakan layak, pembangunan akan dimulai segera dengan target 20 unit," jelas Tantri.

"Semoga 13 kabupaten dan kota masing-masing mendapat satu unit, termasuk provinsi. Sementara sisanya dibagi untuk daerah yang memungkinkan mendapat dua unit," harapnya.

Tim Monev juga dijadwalkan turun langsung ke lapangan. Bahkan Sekretariat Satgas Manajemen Bina Gizi (MBG) Kalsel ditempatkan di Bappeda sebagai kantor fasilitasi ketua regional BGN wilayah Kalsel yang terdiri dari Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).

"Monitoring dan evaluasi ini penting agar program percepatan pembangunan SPPG sesuai rencana. Dengan verifikasi langsung, target pembangunan bisa tercapai secara merata di seluruh daerah," tuntasnya.