Perbaikan Tanggul Jebol di Kali Lamong Mangkrak, Warga Masih Khawatir

Masalah banjir di Kabupaten Gresik tak temui titik terang. Padahal tanggul kali Lamong sudah jebol 6 hari dan masih menjadi kekhawatiran warga.

kondisi para pengungsi desa beton, enam hari tanpa kepastian. Jumat (24/2)

apahabar.com, GRESIK - Enam hari berselang pasca jebol dan mendatangkan banjir, tanggul sungai anak kali Lamong belum juga diperbaiki oleh pemerintah setempat. Padahal curah hujan masih tinggi.

Saat dikonfirmasi Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menyatakan jika tanggul masih dalam perbaikan. Meski mengaku tiga kali sempat ditambal namun tanggul tetap jebol. 

"Sempat kami tambal, tapi masih jebol, akan segera perbaiki," ungkanya pada apahabar.com, Jumat (24/2).

Baca Juga: Tanggul di Muara Baru Retak, Tidak Ada Banjir di Pemukiman

Berdasarkan amatan apahabar.com, tanggul yang jebol hanya ditambal menggunakan tanah liat, dan bambu. Tanggul terlihat ringkih dan mudah tertembus air. Lubang sedalam enam meter itu hingga kini masih belum bisa menampung debit air. 

Sementara itu, banjir akibat tanggul jebol itu kini telah merambat ke beberapa desa dan perumahan lain. Seperti desa Bringkang dan Cangkir, yang jaraknya ratusan kilometer dari tanggul. 

Aksi kurang responsif ini juga akibatkan beberapa warga akhirnya mengungsi di rumah-rumah tetangga, dalam keadaan tanpa bantuan pakaian, atau kebutuhan anak-anak seperti susu atau popok. 

Baca Juga: Tanggul Jebol Tak Mampu Tahan Luapan Sungai, 871 KK di Tangerang Terendam Banjir

Kodja (49) salah satu warga desa Beton mengaku, jika selama enam hari ini, pemerintah tak cepat tanggap soal bencana.

"Sejak awal kedatangan banjir kami sudah khawatir akan merambat ke pemukiman warga, sudah lapor ke perangkat desa tapi malah disuruh sabar aja,” tuturnya.

Kesaksian Izul (32) warga desa Beton juga tidak jauh berbeda, ia mengaku telah memberi peringatan kepada pihak berwenang sebelum banjir meluas.

“Waktu awal jebol kami sudah lapor ke perangkat desa, eh malah di media mereka bilangnya hanya kena persawahan saja, lalu rumah kami itu apa?” tukasnya.

Hingga kini nasib tanggul masih belum menemui titik terang, tidak ada kepastian dalam penyelesaian bencana banjir ini.