Gempa Cianjur

Perbaikan Sekolah Tak Kunjung Selesai, Siswa-siswi SD Ujian Nasional di Ruangan Darurat

Pantauan di lapangan beberapa sekolah terdampak bencana gempa yang bangunannya masih belum selesai dibangun melaksanakan ujian nasional diruangan kelas darurat

Siswa dan siswi kelas VI SDN SDN Sukmajaya, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Saat mengikuti Ujian Nasional hari pertama di ruangan kelas darurat (Foto: apahabar.com/Hasbi)

apahabar.com, CIANJUR - Seluruh siswa dan siswi kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Cianjur, hari ini melaksanakan Ujian Nasional untuk hari pertama,tak terkecuali para siswa dan siswi yang sekolahnya rusak akibat terdampak bencana gempa Cianjur.

Pantauan apahabar.com di lapangan beberapa sekolah terdampak bencana gempa yang bangunannya masih belum selesai dibangun melaksanakan ujian nasional diruangan kelas darurat serta tenda darurat.

Kepala Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Arifin mengatakan hari ini 38.950 siswa Sekolah Dasan Negeri di 1.216 Sekolah yang ada di Kabupaten Cianjur hari ini mulai mengikuti ujian nasional, termasuk siswa dan siswi yang sekolahnya terdampak bencana gempa Cianjur.

Baca Juga: Pembangunan Sekolah Rusak Akibat Gempa Cianjur Ditargetkan Tuntas Awal Tahun Ajaran Baru 2023

"Seluruh siswa dan siswi kelas VI Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kabupaten Cianjur, hari ini mengikuti Ujian Nasional untuk hari pertama, termasuk para siswa yang sekolahnya rusak akibat gempa," kata Arifin, Senin (08/05).

Arifin menerangkan Ujian Nasional ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dan diikuti seluruh siswa atau sekolah. Meski masih ada sejumlah sekolah yang masih dalam taham pembangunan, pihaknya tidak memberikan pengecualian soal penundaan Ujian Nasional.

Pengecualian hanya diberikan kepada siswa-siswi yang sekolahnya masih dalam proses perbaikan dan pembangunan berupa teknis pelaksanaan ujian.

"Tidak ada pengecualian buat siswa yang sekolahnya terdampak gempa, karena Ujian Nasional ini kan syarat akhir kegiatan pembelajaran bagi siswa, namun teknis pelaksanaannya saja yang kita berikan petunjuk," ucap Afifin.

Baca Juga: Pemerintah Jamin Bantuan Bapok Penyintas Gempa Cianjur Selama Tiga Bulan ke Depan

"Teknisnya bisa dilakukan misalnya ujian tersebut dilaksanakan di sekolah lain, di antaranya dengan meminjam bangunan yang layak di sekitar sekolah atau di bangunan sementara lainnya serta tenda darurat," tambahnya.

Sementara itu Ade Rahmat, Kepala SDN Sukmajaya, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, melaksanakan Ujian Nasional bagi siswa kelas VI di sekolahnya dengan memanfaatkan ruang kelas darurat. Pembangunan ruangan tersebut berasal dari bantuan Seknas Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Pusat.

"Ada sebanyak 37 siswa kelas VI  yang mengikuti Ujian, karena dalam kondisi darurat ujian kita lakukan di satu ruang kelas darurat, jadi semua siswa disatukan di ruangan tersebut," katanya.

Baca Juga: Penyintas Gempa Cianjur Bersyukur Bisa Salat Id di Tengah Keterbatasan

Ade Rahmat menjelaskan dengan hanya ada satu ruangan kelas darurat tersebut pihaknya hanya bisa membagi dua ruang belajar untuk pelaksanaan Ujian Nasional untuk 37 orang siswanya tersebut.

"Teknisnya satu ruangan tersebut kami bagi menjadi dua ruangan dengan komposisi 20 dan 17 siswa, serta sarana yang digunakan menggunakan meja lipat sesuai jumlah siswa tersebut," pungkasnya.