Kalsel

Perayaan Iduladha di Kalsel, Operasi Yustisi hingga Pembatasan Mobilitas Diperketat

apahabar.com, BANJARMASIN – Masyarakat Kalsel diingatkan agar tak melanggar protokol kesehatan Covid-19 saat merayakan lebaran Idul…

Ilustrasi. Foto-Net

apahabar.com, BANJARMASIN – Masyarakat Kalsel diingatkan agar tak melanggar protokol kesehatan Covid-19 saat merayakan lebaran Idul Adha 1442 Hijriah yang jatuh pada esok, Selasa (20/7).

“Prinsipnya harus ada dua arah masyarakat harus sadar lonjakan Covid-19 saat ini sangat tinggi,” ujar Karo OPS Polda Kalsel Kombes Pol Moch Noor Subchan, Senin (19/7).

Subchan bilang kebijakan operasi yustisi dan pembatasan mobilitas yang dilaksanakan pemerintah daerah maupun aparat kepolisian harus didukung masyarakat.

Pasalnya, jika itu tak dilakukan maka upaya pengendalian kasus Covid-19 yang akhir-akhir ini kembali meningkat akan sulit dilakukan.

“Obatnya hanya satu masyarakat harus sadar akan bahaya Covid-19. Sehingga jangan keluar kalau nggak perlu,” imbuhnya.

Sejumlah kebijakan pun telah dikeluarkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus tersebut, terkhusus di momen lebaran Idul Adha kali ini.Salah satunya soal pembatasan aktifitas takbiran yang dapat menimbulkan kerumunan.

Kemudian pembatasan jam operasional tempat usaha, hanya diperkenankan maksimal pukul 10 malam diwajibkan tutup

“Kalau salat Id boleh, tapi tetap jaga jarak, harus pakai masker,” beber Subchan.

Selain itu, untuk penyekatan di pintu masuk Kalsel baik jalur darat, laut dan udara kata Subchan juga diperketat.

Seperti diketahui Kalsel telah membuat kebijakan sejak 9 Juli lalu, dimana masyarakat dari luar yang ingin masuk diwajibkan mengantongi surat negatif Covid-19.

Meski sempat terjadi kendala di lapangan, lantaran banyak masyarakat provinsi tetangga tak mengetahui informasi tersebut, namun kata Subchan hal itu sudah diselesaikan.

“Gubernur sudah bersurat ke Kalteng dan Kaltim. Pak Kapolda juga sudah bersurat ke Kapolda Kalteng dan Kaltim,” terangnya.

Sehingga dengan demikian, tak ada alasan lagi masyarakat baik yang datang dari Kalteng maupun Kaltim tak mengantongi surat Tes Swab saat masuk Kalsel.

Lantas dimana saja titik-titik penyekatan tersebut? Subchan bilang titik-titik tersebut terbesar di wilayah Kabupaten Barito Kuala, Tabalong, dan Kotabaru.