News

Perang Ukraina-Rusia Meletus, Harga Batu Bara Masih Oke

apahabar.com, JAKARTA – Harga batu bara termal acuan global Newcastle mengakhiri perdagangan pekan ini dengan kenaikan…

Ilustrasi batu bara. Foto: Istimewa

apahabar.com, JAKARTA – Harga batu bara termal acuan global Newcastle mengakhiri perdagangan pekan ini dengan kenaikan signifikan.

Dalam perdagangan 5 hari minggu ini, harga kontrak batu bara Newcastle naik dari US$ 209/ton menjadi US$ 252/ton. Artinya dalam sepekan harga batu bara naik 25% sendiri.

Harga minyak mentah yang juga sempat tembus US$ 100/barel turut menjadi katalis untuk naiknya harga batu bara.

Geger konflik antara Rusia dengan Ukraina turut menyeret harga komoditas terutama energi meningkat. Rusia akhirnya resmi menginvasi Ukraina. Terbaru, pasukan militer Rusia sudah menyerbu ibu kota Ukraina Kyiv.

Akibat tindakan Putin yang mendeklarasikan perang tersebut negara-negara Barat terutama AS, Inggris dan Uni Eropa memberikan sanksi ekonomi kepada Negara Beruang Merah. Sanksi ekonomi yang diberikan mencakup institusi keuangan Rusia dan para elitnya.

Tensi geopolitik yang meningkat di kawasan Eropa Timur membuat pasar khawatir kalau disrupsi rantai pasok masih akan berlanjut dan membuat ketidakseimbangan pasokan dan permintaan energi berlarut-larut.

Sebagai informasi, Rusia merupakan salah satu produsen minyak dan gas global. Untuk diketahui, produksi minyak Russia mencapai 10,5 juta barel per hari (bph) atau setara dengan 11% dari total output global.

Batu bara dan minyak mentah merupakan sumber energi primer sehingga pergerakan harga salah satunya akan berdampak ke harga sumber energi lainnya.

Untuk pekan depan ada beberapa faktor yang bisa membuat pola bullish batu bara bertahan. Pertama adalah harga gas yang masih bisa naik karena tensi geopolitik belum turun.

Kedua adalah potensi penurunan produksi di Australia karena faktor cuaca maupun karena hambatan Covid-19.