Kalsel

Per Oktober 2019, Nilai Ekspor Kalsel Meningkat

apahabar.com, BANJARBARU – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan, nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalsel per…

Kepala BPS Kalsel Diah Utami (tengah) saat menggelar jumpa pers di kantor BPS provinsi Kalsel, Selasa (02/12) siang. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan, nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalsel per Oktober 2019 mencapai US$669,80 juta atau naik 21,90 persen dibanding ekspor September 2019 yang mencapai US$549,47 juta.

"Turun 12,86 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor Oktober 2018 yang mencapai US$768,69 juta," ujar kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Diah Utami saat konferensi pers di kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Selasa (02/12) siang.

Adapun, kelompok komoditas barang berdasarkan HS 2 digit yang paling banyak diekspor adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$570,62 juta.

Sedangkan untuk negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok dengan nilai US$255,09 juta.

Sementara itu, nilai impor Kalimantan Selatan pada Oktober 2019 sebesar US$78,57juta atau turun sebesar 10,95 persen dibanding impor September 2019 yang mencapai US$88,23juta.

"Turun 67,55 persen dari Oktober 2018 yang pada saat itu nilainya mencapai US$242,15 juta. ," ujarnya lagi.

Komoditas barang berdasarkan HS 2 digit yang paling banyak diimpor adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$70,13juta.

Negara asal impor dengan nilai terbesar adalah Malaysia sebesar US$ 32,34 juta.

"Pangsa impor tertinggi bulan ini dari Malaysia diikuti Korea Selatan, dan ketiga dari Singapura," jelas Diah.

Sehingga, neraca perdagangan ekspor impor Kalimantan Selatan pada Oktober 2019 surplus US591,23 juta.

"Lebih besar daripada neraca perdagangan ekspor impor Kalimantan Selatan bulan lalu yang surplus US$461,24 juta," tutupnya.

Baca Juga: Alat Pengukur Kualitas Udara di Banjarmasin 'Menyesatkan'

Baca Juga: Hari Jadi Korpri, Sekda: Korpri Harus Tetap Berinovasi

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini