Kalsel

Penyesuaian Tarif PDAM Batal, Borneo Law Firm Tetap Pasang Badan

apahabar.com, BANJARMASIN – Pengumuman batalnya penyesuaian tarif sewa meteran oleh PDAM Bandarmasih membuat Borneo Law Firm…

Ilustrasi. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Pengumuman batalnya penyesuaian tarif sewa meteran oleh PDAM Bandarmasih membuat Borneo Law Firm lega.

Kendati demikian, Borneo Law Firm tetap melakukan pengawalan terhadap persoalan ini.

“Kami akan mengawal secara tuntas. Mengingat air adalah kebutuhan hajat hidup masyarakat kota Banjarmasin,” kata Ketua BLF, M Pazri, kepada media ini, Selasa (6/7).

Pazri secara tegas meminta sewa meteran tersebut tidak dinaikkan.

“Sebab saat kami cek beberapa daerah seperti Banjarbaru, Balangan, Batola, HST dan Pelaihari, penyesuaian tarif meteran tidak ada. Hal ini hanya ada di Banjarmasin,” katanya.

Kenaikan tarif, menurut Pazri, boleh saja, asal sejalan dengan perbaikan kualitas dan pelayanan.

“Pertanyaan kita kenapa harus sewa meter? Padahal kita bisa saja beli sendiri atau pelanggan baru beli sendiri, atau pemkot membeli. Jadi tidak membebankan konsumen lagi. Setiap bulan juga dibebankan, karena dugaan kami ini rawan terjadi penyimpangan-penyimpangan oknum-oknum tertentu,” katanya.

“Toh logikanya pada saat pemasangan awal PDAM kita sudah diberi alat meter PDAM, bahkan sampai 15 tahun lebih tidak pernah rusak atau diganti. Yang jadi pertanyaan berapa total pengeluaran pemeliharaannya selama ini? Kenapa selalu menyampaikan rugi terus ke publik? Tapi ketika untung tidak bilang. Kalau rugi baru bilang. Dugaannya ya tidak pernah transparan keuangannya,” sambungnya.

Pazri berharap PDAM Bandarmasih jangan berbisnis dengan masyarakat.

“Kita harus tetap waspada sampai Desember 2021 nanti, karena dugaan jangan sampai PDAM mencari celah lain. Ada dugaan kesepakatan-kesepakatan untuk menaikkan sewa meter secara diam-diam, menambahkan beban lain atau menaikan tarif PDAM pada saat pembayaran tarif setiap bulan secara perlahan tanpa diketahui oleh pelanggan atau konsumen,” katanya.

Pazri mengungkapkan dari hasil kajian pihaknya, sewa meter ini sudah ada dari 2016.

“Dari inventarisir data 2015-2020, PDAM tidak mengalami rugi. Selalu untung. Harusnya dari data yang kami miliki PDAM bisa melakukan efisiensi penggunaan anggaran,” katanya.