Hot Borneo

Penyebab Rumah Van Der Pijl Terjual: Keluarga Tak Bisa merawat

apahabar.com, BANJARBARU – Bekas rumah perancang Banjarbaru, Van Der Pijl mulai dirobohkan menjadi perbincangan hangat di…

Oleh Syarif
Rumah Van Der Pijl. Di sana ia merancang Banjarbaru yang kini telah menjadi Ibu Kota Provinsi Kalsel. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU – Bekas rumah perancang Banjarbaru, Van Der Pijl mulai dirobohkan menjadi perbincangan hangat di masyarakat, khususnya Kota Idaman saat ini.

Mengintip sedikit penyebab rumah bersejarah bagi Banjarbaru terjual. Kembali ke masa lampau, putri dari Van Der Pijl yang saat itu sudah berusia senja, tak lagi bisa merawat rumah peninggalan sang ayah.

Halaman rumah pun tak jarang ditumbuhi rumput, semak belukar subur dan kadang atap juga bocor. Wartawan senior, Budi Dayak Kurniawan mengatakan, pernah sang putri meminta tolong ke almarhum, Ogi Fajar Nuzuli untuk membantu membersihkan halaman.

“Lalu Wakil Wali Kota Banjarbatu itu meminta petugas pemkot untuk membersihkan rumput yang subur di halaman rumah Van Der Pijl dan mengganti rumah atap yang bocor,” katanya, Selasa (20/9).

Hingga karena menua, sang puteri Van der Pijl sudah tak lagi kuasa merawat rumah penuh sejarah itu.

Budi menyebut, lantaran tak kuasa lagi merawat rumah peninggalan ayahnya, dan gayung tak bersambut dari Pemkot Banjarbaru (kala itu dipimpin Ruzaidin – Ogi), sang puteri Van der Pijl bersama sebagian besar keluarga akhirnya memutuskan menjual rumah itu.

Tak jelas pihak mana yang kemudian membeli rumah Van der Pijl tersebut. Dijelaskan Budi, pernah muncul dugaan-dugaan mengenai sang pembeli.

Ada yang menyebut rumah itu awalnya dibeli sebuah dealer besar mobil asal Amerika. Lalu muncul juga dugaan rumah dibeli sebuah bank besar swasta nasional. Kemudian muncul juga dugaan dealer mobil menjadi pembeli awal lalu menjualnya ke bank swasta nasional itu.

Usai penjualan rumah, masalah tiba. Ahli waris bersengketa di pengadilan. “Cukup lama sengketa itu berlangsung,” ujar Budi.

Selama proses pengadilan, rumah Van der Pijl relatif aman. Karena belum ada keputusan pengadilan yang tetap. Walau kondisi rumah sudah kosong, makin tak terawat, dipenuhi semak belukar dan spanduk promosi aneka barang dan jasa.

Sebelum rumah terjual, beberapa pihak yang mencintai sejarah dan merasa menjadi bagian Kota Banjarbaru -juga Van der Pijl dengan semua jejak langkahnya-pernah menemui Bang Ogi (almarhum) dan pengambil kebijkan lainnya di Pemko Banjarbaru.

Berbagai usulan disampaikan agar rumah Van der Pijl tak dijual ke pihak lain selain ke Pemko Banjarbaru.

Sebelumnya, rumah bersejarah milik Van Der Pijl yang berlokasi di Jalan Achmad Yani, Kilometer 35, Loktabat Utara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, bakal dirobohkan.

Wacana ini memantik perhatian warga Banjarbaru. Tak terkecuali Rico Yusuf Hasyim, anak angkat Van Der Pijl.

Bahkan, Rico Yusuf Hasyim sampai meneteskan air mata. Bagaimana tidak, rumah tersebut menjadi saksi bisu Van Der Pijl merancang Kota Idaman-sebutan Banjarbaru.

"Waktu saya lewat dan melihat rumah itu, terasa air mata saya menetes. Saya ingat pertama kali mengenal roti belanda dengan mentega di rumah itu," ucap Rico seperti dikutipapahabar.comdari kanal YouTube Ini Budi Podcast.

Dia mengungkapkan bahwa rumah tersebut sempat mau dijual oleh menantu Van Der Pijl, Jojo.

“Nah, ketika sudah ada pembeli yang sepakat, dan terjual. Gosipnya sih dulu dengan harga Rp14 miliar," ujarnya.

Kala itu, kata dia, rumah tersebut memecah rekor termahal di Kalimantan Selatan.

Di tengah jalan, cucu Van Der Pijl, Ade, menggugat dengan meminta hak waris dari penjualan rumah sebesar Rp10 miliar.

"Namun gugatan di pengadilan dimenangkan Jojo," bebernya.

"Waktu berlalu, rumah itu disita oleh BCA," tutupnya.