Hot Borneo

Penyebab Pemuda di Sungai Tabuk Ditangkap Densus 88 Versi Keluarga

apahabar.com, BANJARMASIN – Empat hari sudah A menghilang. Kendati begitu, tim anti-teror belum juga mengungkap latar…

Pihak keluarga masih tak menyangka jika A ditangkap oleh Densus 88. Foto ilustrasi Densus: Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Empat hari sudah A menghilang. Kendati begitu, tim anti-teror belum juga mengungkap latar penangkapan pemuda asal Banjarmasin ini.

Sampai sore ini, apahabar.com sudah berkali-kali menghubungi Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar. Namun tak kunjung ada respons. Seirama, Kepala Bidang Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa'i juga tak berani buru-buru memastikan.

Praktis, teka-teki mengapa A ditangkap masih belum jelas. E, kakak iparnya, hanya menyebut A diamankan beserta sejumlah barang. Seperti celana, baju loreng-loreng lengkap dengan embel-embel identitas salah satu organisasi, kacamata, hingga buku rekening.

Namun E kemudian menduga bahwa A tertangkap akibat sebuah foto lamanya dengan seseorang di media sosial. Pengakuan senada dengan apa yang dikatakan E juga datang dari ketua RT setempat.

Respons Bupati Banjar Soal Operasi Senyap Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sungai Lulut

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

"Infonya gara-gara foto lama di medsos," ujar kepada media ini.

Namun keduanya kompak tak tahu menahu mengenai siapa sosok yang bersama A di dalam foto itu. A sendiri asli Banjarmasin. Hanya, selama ini ia kerap menginap di rumah E di Sungai Tabuk.

A yang sehari hari bekerja menemani sang kakak berjualan ponsel. Hingga Minggu 27 Februari kemarin ia ditangkap saat tertidur usai salat subuh.

A dikenal sebagai sosok pendiam. A juga sangat jarang melakukan interaksi. Sekalipun dengan keluarga sendiri. A biasanya keluar hanya untuk melakukan ibadah berjemaah di masjid terdekat.

"Kalau ke rumah sini biasanya datang, makan, tidur. Sangat jarang interaksi bahkan cerita kesehariannya di luar," ungkap E.

Yang E tahu, adik iparnya itu berjualan membantu kakak kandungnya [istri E]. Lokasinya tak jauh dari rumah E. Selebihnya, A diketahui ikut salah satu organisasi. Kakak iparnya mengendus organisasi yang diikuti A ini tidak terverifikasi pemerintah.

"Saya sudah mengingatkan kalau mau berkegiatan atau ikut organisasi di luar, cari yang jelas, yang diakui pemerintah," ujarnya, menyayangkan.

Gelagat lain yang diungkap E, adik iparnya tersebut memang suka berkemah. Tapi sekali lagi, E tak tahu menahu dengan siapa A pergi. Saat ini, E mengakui keluarga cukup syok. Bahkan, sang ibu sangat terpukul. Tak menyangka anaknya itu ditangkap tim anti-teror.

Sikap yang tak biasa A juga diungkap salah seorang tetangga yang enggan disebut namanya. Ia mengaku memang dua pekan terakhir cukup intens melihat A di rumah kakaknya itu. Namun A tak pernah berinteraksi dengan tetangga dan warga kompleks.

"Jam 5 subuh biasanya ke masjid, pake kopiah sarung lengkap, sempat dikira tahfiz atau ustadz," tuturnya.

Sebagai pengingat, bukan kali ini saja Densus bergerak senyap di Kalimantan Selatan. Sebelumnya, 23 Desember 2021 silam, Densus juga menangkap seorang pemuda berinisial NR di Kuin Banjarmasin.

NR sendiri diduga kuat terafilisasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Apakah penangkapan RNS terkait NR? Pihak Densus 88 sampai kini belum menjelaskan. apahabar.com masih terus berupaya mengonfirmasi Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar.

Densus 88 Gelar Operasi Senyap di Sungai Lulut, Pemuda Diamankan