Penembakan Kantor MUI

Penyebab Kematian Mustopa NR Penembak Kantor MUI, Meninggal setelah Umbar Tembakan

Tim Forensik mengungkapkan penyebab kematian pelaku penembakan kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat karena serangan jantung,

Anggota Forensik Polri, Dr. Afriani Ika Kusumawati (Foto:apahabar.com/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Anggota Forensik Polri, Dr. Afriani Ika Kusumawati mengungkapkan penyebab kematian pelaku penembakan kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Mustopa NR.

"Jadi, kami dokter forensik menyimpulkan korban meninggal dunia karena serangan jantung," kata Afriani kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (5/5).

Selanjutnya, Afriani menjelaskan kalau pelaku tidak hanya memiliki riwayat serangan jantung saja. Ia memiliki penyakit lain seperti paru-paru. Serangan jantung terjadi tak lama pasca dia mengumbar tembakan.

"Diperberat penyakit infeksi pada paru," ujar dia.

Baca Juga: Istri Penembak Kantor MUI Akui Miliki Harta Hampir Rp1 Miliar

Sebelumnya diberitakan, Koordinator Pelayanan 24 Jam Puskesmas Menteng, Dera Yudiana memastikan jenazah Mustopa NR yang dilarikan ke Puskesmas Menteng sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Jadi sekitar pukul 11.50 WIB polisi dateng dengan membawa pelaku, setelah melakukan pemeriksaan dan mendapatkan hasil, bahwa pelaku sudah dalam keadaan meninggal dunia pada saat datang ke puskesmas, ujar Dera Yudiana saat ditemui apahabar.com di Puskesmas Menteng, Selasa (2/5).

Petugas medis di Puskesmas Menteng mengaku hanya melakukan pemeriksaan terhadap pelaku penembakan sekitar 10 hingga 15 menit.

"Tadi dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital tidak ditemukan ya, dan pemeriksaan juga dinyatakan pasiennya sudah meninggal sebelum datang ke puskesmas, entah meninggal di jalan atau di tempat (MUI)," ujarnya.

Baca Juga: Mustopa Sempat Pingsan Sebelum Ditangkap dan Dinyatakan Tewas

Namun pihaknya enggan membeberkan tentang kondisi jenazah saat tiba di Puskesmas Menteng, terutama terkait luka yang terdapat di tubuh Mustopa.

"Kalau masalah itu, pihak kepolisian yang lebih berwenang memberikan informasi," imbuh dia.

"Jadi kan tadi kita di sini hanya melakukan pemeriksaan untuk memastikan pasien apakah masih bisa ditolong apa tidak, ternyata datangnya sudah meninggal," pungkasnya.