Politik

Penjual Wadai Kambang Goyang di Banjarmasin Ketiban Untung, Dagangannya Diborong Cawali Ariffin Noor

apahabar.com, BANJARMASIN – Nanang, seorang penjual wadai kambang goyang, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Keputusannya untuk berjualan…

Penjual wadai kambang goyang, Nanang.Sumber: istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Nanang, seorang penjual wadai kambang goyang, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

Keputusannya untuk berjualan dekat TPS 02, Jalan Banjar Indah 6 RT 02, Kelurahan Pemurus Dalam, Banjarmasin Selatan, Rabu (9/12) pagi, menjadi berkah tersendiri bagi warga Jalan Pramuka, Banjarmasin Timur itu.

Sebab, dagangannya itu menarik perhatian calon Wakil Wali Kota Banjarmasin nomor urut 02, Ariffin Noor yang saat itu sedang berada di TPS 02 Kelurahan Pemurus Dalam untuk mendampingi pasangannya, Ibnu Sina.
Selain dagangan, yang menarik perhatian Ariffin Noor adalah sebuah tulisan di sepeda Nanang.

Tulisan itu berisi, “Kawakah…tukariakan pang wadai kambang goyang paman, kawa jua talancar paman mambasuh baras, kada mambasuh tangan haja… Rasanya dijamin pacah dimulut, renyah, gurih, manis pian. Kada parcaya rasai tukariakan pian terbuat dari gula asli tanpa pewarna dan pengawet karena ini bukan hoaks (Bisakah…dibeli dagangan wadai kambang goyang paman, supaya bisa nyuci beras, tidak hanya nyuci tangan saja… Rasanya dijamin pecah di mulut, renyah, gurih dan manis. Kalau tidak percaya, coba saja beli, terbuat dari gula asli tanpa pewarna dan pengawet karena ini bukan hoaks),” tulisnya.

Alhasil, setelah membaca tulisan itu, hati Ariffin tersentuh dan diborongnyalah semua dagangan Nanang pagi itu.

Nanang pun mengaku sangat bersyukur, sebab kata dia, sangat jarang sekali dagangannya bisa ludes cepat seperti hari ini. “Alhamdulillah hari ini bisa pulang cepat dan sudah habis,” ujarnya senang.

Nanang sendiri baru 2 bulan terakhir menjual wadai kembang goyang. Dagangan itu, kata dia, bukan miliknya sendiri, melainkan hanya menjualkan punya orang lain.

Wadai kembang goyang dimahari seharga Rp 10.000 perbungkusnya. Setiap hari dari pukul 08.00 pagi hingga 21.00 malam, Nanang berjualan berkeliling demi menghidupi diri sehari-hari.
Selain untuk biaya hidup sehari-hari, uang hasil berjualan juga dipergunakan untuk membayar sewa rumah yang saat ini ditempatinya.