Kalsel

Pengusaha Lokal Gulung Tikar, Pemkot Banjarbaru Antisipasi dengan Pola Kerjasama Ini

apahabar.com, BANJARBARU – Beberapa toko lokal gulung tikar, Pemkot Banjarbaru bakal membuat pola kerjasama baru dengan…

Oleh Syarif
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Beberapa toko lokal gulung tikar, Pemkot Banjarbaru bakal membuat pola kerjasama baru dengan retail modern nasional.

Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi pengusaha lokal yang terdampak negatif dari masuknya retail modern nasional.

“Beberapa kali audiensi kita dengan retail modern, kita minta mereka tetap menjaga pedagang-pedagang tradisional yang ada di sekitar. Jangan karena masuknya mereka ini pengusaha lokal malah mati begitu. dan kami di Pemkot Banjarbaru akan membuat suatu pola kerjasama dengan retail modern agar tetap menjaga pedagang lokal kita agar tidak mati dari masuknya mereka,” ujar Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin kepada apahabar.com beberapa waktu lalu.

Aditya juga menegaskan, Pemkot mendampingi dan memudahkan UMKM dalam peningkatan kualitas produk agar sesuai standar retail modern.

“Kita melakukan pembinaan terkait UMKM yang ada di Banjarbaru seperti permodalan, pendampingan, agar mereka bisa menghasilkan produk yang bagus yang layak jual yang bersertifikasi seperti makanan ada sertifikasi BPOM, halal, kalau produk ada ISO 9001 ya ini kita mendorong untuk UMKM bisa mewujudkan itu,” terangnya.

Sebab dengan begitu menurut Aditya, produk pengusaha lokal tetap dapat bersaing. Baik dijual perorangan maupun kerjasama dengan retail modern yang ada.

“Dan Pemkot membantu sebisa mungkin untuk meningkatkan kualitas atau nilai produk yang dihasilkan oleh UMKM di Banjarbaru,” pungkasnya.

Kabid Perdagangan di Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru, Anshori menambahkan, bahwa Pemkot dengan tegas memprioritaskan pengusaha lokal dalam hal perizinan pendirian usaha.

“Jadi untuk pengusaha lokal terutama yang ingin mendirikan mini market masih diprioritaskan oleh Pemkot Banjarbaru bahkan langsung disetujui. Sedangkan untuk toko modern berskala nasional saat ini masih moratorium,” ucapnya.

Diungkapkannya, selama masuknya retail modern, ada sekitar 5 mini market lokal yang tutup. Meski begitu, saat ini masih ada beberapa yang bertahan.

“Untuk yang lokal ada Az-zahra 2 cabang, Pinus, Mandala, Z-mart yang masih bisa bertahan tidak banyak karena banyak yang tutup sudah sekitar 5 mini market,” ungkapnya.

Meski begitu, Anshori menekankan bahwa setiap retail modern berkewajiban menerima produk pengusaha lokal.

“Mereka wajib bermitra dengan UMKM,” tutupnya.