Hot Borneo

Pengidap Hipertensi dan Diabetes di Balikpapan Meningkat Pasca-Lebaran, Ini Penyebabnya

apahabar.com, BALIKPAPAN – Pasca-Lebaran Hari Raya Idulfitri 1443 H, pengidap hipertensi dan diabetes di Balikpapan, Kalimantan…

Ilustrasi cek darah. Foto-net

apahabar.com, BALIKPAPAN – Pasca-Lebaran Hari Raya Idulfitri 1443 H, pengidap hipertensi dan diabetes di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) meningkat.

Hal ini dikarenakan pola makan yang tidak terkendali saat Hari Raya Idulfitri. Kebanyakan akibat santap makanan bersantan, berlemak dan minuman bersoda.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan bahwa pihaknya mendapat banyak laporan dari Puskesmas dan rumah sakit di Balikpapan terkait adanya peningkatan pengidap hipertensi dan diabetes.

“Iya, habis lebaran ini kami menerima laporan yang paling banyak itu kasus hipertensi, stroke, dan diabetes yang menjadi tidak terkendali. Mungkin ini karena ada perubahan pola makan ketika Idulfitri,” katanya pada Sabtu (7/5).

Dari catatan Dinkes Kota Balikpapan, tiga penyakit terbanyak dialami masyarakat pasca lebaran ini yakni Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Hipertensi dan Diabetes. Untuk ISPA rata-rata dialami oleh anak-anak, sementara Hipertensi dan Diabetes banyak menyerang orang dewasa dan lansia.

“Kasus ISPA itu ada 156 orang, kemudian urutan kedua ada Hipertensi 130 kasus, dan di urutan ketiga itu Diabetes ada 40 kasus,” sebutnya.

Meningkatnya jumlah pasien yang mengidap tiga penyakit tersebut membuat tenaga kesehatan harus bekerja keras.

Pasalnya, sejak H1 lebaran banyak masyarakat yang datang ke rumah sakit dan Puskesmas untuk berobat. Untuk itu petugas medis terus disiagakan hingga libur lebaran ini berakhir.

“Iya, petugas medis kita di Puskesmas selalu siaga. Memang habis lebaran ini banyak yang makan tidak terkendali, makan bersantan, minuman manis-manis dan soda, jadi bisa menyebabkan hipertensi dan diabetes,” ungkapnya.

Sementara itu salah seorang warga Balikpapan Barat, Riyan mengaku mengalami hipertensi akibat kebanyakan mengonsumsi buras yang dicampur karih ayam.
Makanan yang kerap disajikan saat lebaran ini memang mengandung santan yang juga berpotensi menyebabkan hipertensi.

“Memang sejak lebaran itu makanannya buras, lemang dan pasangannya kuah kari. Nah nggak lama beberapa hari kemudian kepala kok sakit, jadi saya berobat ke Puskesmas, katanya gejala hipertensi,” tutur Riyan.