Kalsel

Pengerjaan Siring RK Ilir Diambil Alih Pemerintah Pusat, ke Mana Anggaran Rp13,2 Miliar Pemko Banjarmasin?

apahabar.com, BANJARMASIN – Pengerjaan Siring RK Ilir yang terletak di kota Banjarmasin diambil alih Pemerintah Pusat…

Pembangunan Siring Sungai RK Ilir yang diteruskan pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai dan Balai Prasarana Pemukiman. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN - Pengerjaan Siring RK Ilir yang terletak di kota Banjarmasin diambil alih Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Sungai dan Balai Prasarana Pemukiman setelah sebelumnya dipercayakan kepada Pemerintah Kota (Pemkot). Lantas, ke mana perginya dana senilai Rp13,2 miliar yang dianggarkan Pemkot?

Pemerintah Kota Banjarmasin menganggarkan dana Rp13,2 Miliar untuk pengerjaan Siring RK Ilir. Namun, proyek itu berujung mangkrak. Pihak Pemkot pun kemudian melakukan dua kali perlelangan untuk mencari pihak investor yang meneruskan pekerjaan sepanjang 196 meter tersebut, namun hasilnya nihil karena tak ada investor yang memenuhi syarat.

Atas kondisi itu, pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai dan Balai Prasarana Pemukiman langsung mengambil alih pengelolaan. Lantas ke mana perginya anggaran yang disediakan Pemkot untuk melanjutkan pekerjaan Siring RK Ilir?

Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony menerangkan dana yang berasal dari APBD murni 2019 itu dialokasikan ke bidang lain. Misalnya, untuk perbaikan infrastruktur hingga program normalisasi sungai. Hal itu, menurutnya supaya dana yang direalisasikan ke pengerjaan Siring RK Ilir tak masuk ke Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA).

“Daripada dananya kembali ke kas daerah, lebih baik difungsikan ke lain yang lebih penting,” ujarnya kembali.

Lebih lanjut, Thony mengaku tak mempermasalahkan pengerjaan lanjutan Siring RK Ilir dikelola oleh pemerintah pusat melalui dana APBN dengan suntikan dana sekitar Rp40 Miliar. Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalsel mengambil sisa siring sekitar 130 meter ke arah Muara Kelayan.

Pergerjaan itu akan terhubung dengan bangunan Balai Wilayah Sungai II, yaitu siring dekat Rusunawa Muara Kelayan panjang 153 meter. Sekaligus jembatan sepanjang 70 meter. Semua penuntasan pengerjaan ditargetkan bisa direalisasikan tahun depan.

“Jika ditotalkan yang akan dibangun BPPW kurang lebih 400 meter, jadi tak masalah karena untuk rakyat juga menikmatinya,” tambahnya.

Ketika Siring terhubung, Thony menyakini akan menjadi ruang publik baru di bantaran Sungai Martapura. Tentunya, kata dia, sekaligus menjadi destinasi wisata baru di kota seribu sungai.

Baca Juga: Sore Ini, Kawasan Siring Bakal Diberlakukan Buka Tutup

Baca Juga: Sadar Dilarang, PKL Siring Piere Tendean Terpaksa Kucing-kucingan dengan Satpol PP

Reporter : Bahaudin Qusairi
Editor: Muhammad Bulkini