News

Pengemudi Ojol Lebih Memilih Pakai Motor Konvensional Dibanding Motor Listrik, Terungkap Alasannya

apahabar.com, JAKARTA – Ada sebagian orang termasuk ojek online (ojol) lebih menganggap kalau menggunakan motor listrik…

Tarif Ojek Online. Foto-Okezone

apahabar.com, JAKARTA – Ada sebagian orang termasuk ojek online (ojol) lebih menganggap kalau menggunakan motor listrik bisa lebih hemat dibandingkan model yang konvensional, karena memerlukan bensin.

Meski begitu, kebanyakan pengemudi Ojol menolak untuk menggunakan motor yang ramah lingkungan itu.

Hal itu disampaikan oleh salah seoarang pengemudi Ojol, yakni Muhammad Syahril kepada apahabar.com, Senin (26/9).

“Saya sih tidak tertarik. Karena selain belum butuh-butuh banget, prosesnya agak repot. Jadi saya cari aman saja,” ujar Syahril.

Lebih jauh ia menerangkan, bahwa agensi menyediakan dua jenis motor listrik, yaitu merek Gesits dan Gogoro, dengan tarif Rp30 ribu dan Rp40 ribu perharinya.

Kelebihan dan Kekurangan Motor Listrik

Menurut pengemudi Ojol warna hijau itu, motor listrik memang banyak kelebihan, namun ada juga kekurangannya.

"Memakai motor listrik memang lebih irit daripada memakai motor bensin, apalagi waktu baterainya abis tinggal ditukar saja, jadinya cepat gitu, tidak sampai 1 menit," ungkapnya.

Sementara, soal kekurangannya, Syahril mengaku tidak bisa menguraikan secara lebih detail.

“Kalau kekurangannya, karena motor listrik tidak bisa melaju terlalu cepat terkadang agak susah waktu situasi tertentu,” tandasnya.

Baca berita selengkapnya di halaman selanjutnya…
Pakai Motor Listrik Sendiri

Ia menambahkan, bila para pengemudi Ojol tidak diperbolehkan memakai motor listrik milik sendiri saat mengambil order.

“Jadi kita tidak diperbolehkan memakai motor listrik milik sendiri. Dari pihak agensi sendiri sudah menyediakan motor listriknya, jadi kita harus sewa,” bebernya.

“Kalau ketahuan memakai motor listrik sendiri bisa dikasih hukuman,” sambungnya.

Ia juga mengatakan, kalau ada driver yang memakai motor listrik sendiri, maka kemungkinan orang tersebut membayar ke suatu pihak di agensi agar tidak ketahuan.

“Kalau ada yang pakai motor listrik sendiri berarti dia bayar kesana (sebuah pihak agensi) supaya tidak ketahuan, paling Rp100 ribuan," jelasnya.

Terakhir dia menyimpulkan pengalamannya ketika menjadi Ojol dengan menggunakan motor listrik.

"Biaya sewa motor yang bikin pengeluaran bertambah, kalau pake motor sendiri menurut saya lebih irit," tutupnya.

Biaya Motor Listrik

Syahril mengungkapkan, salah satu alasan terbesarnya menolak menggunakan kendaraan tersebut adalah tidak meratanya charging station.

"Emang sih biaya motor listrik lebih mahal dan proses penukaran baterainya cepat, tapi nanti saya takutnya kalau di tengah jalan abis baterai dan tidak ada charging station bagaimana dong,” tutupnya.