Harjad Banjarmasin

Pengelolaan Sanitasi Kota Banjarmasin Terbaik di Indonesia

apahabar.com, BANJARMASIN – Direktur Eksekutif Sekretaris Nasional Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), Capt H. Joshrizal…

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan Direktur Eksekutif Sekretaris Nasional AKKOPSI, Capt H Joshrizal Zain (pakai topi). Foto-apahabar.com/BahaQusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Direktur Eksekutif Sekretaris Nasional Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), Capt H. Joshrizal Zain, mengakui baiknya kualitas sistem sanitasi di kota Banjarmasin.

Kota berjuluk Seribu Sungai merupakan salah satu wilayah dengan kondisi sanitasi terbaik di antara 492 anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).

Hal tersebut dikarenakan upaya Pemko Banjarmasin yang terus menggenjot perbaikan perilaku masyarakat untuk tetap hidup sehat yang dimulai dari pembenahan air limbah.

“Banjarmasin sudah cukup maju dalam hal sanitasi, tapi soal sanitasi tetap menjadi tantangan ke depan,” terangnya saat dijumpai di Rumah Anno Banjarmasin, Rabu (11/09).

Perkataan tersebut ia sampaikan karena instalasi yang dikelola Perusahaan Daerah Pengolahan Air Limbah (PD PAL) Banjarmasin hanya mencapai 99 persen.

“Hanya kurang 1 persen untuk mencapai kata sempurna,” katanya.

Padahal, dia menyebutkan, sanitasi merupakan permasalahan kebutuhan dasar manusia, dan sampai saat ini menjadi persoalan terbesar di Indonesia.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, terus berkomitmen agar masalah pelayanan instalasi air limbah tidak berpengaruh pada perekonomian daerah dan infrastruktur.

Tak hanya limbah, infrastruktur utama di sektor sanitasi yang dimaksud adalah instalasi pengelolaan air limbah domestik, instalasi pengelolaan lumpur tinja, tempat memproses air sampai, tempat pengelolaan sampah 3R dan drainase lingkungan.

Beberapa indeks tersebut, ketika dikelola dengan baik maka bisa meningkatkan derajat daerahnya di mata dunia terutama Indonesia.

“Wali kota yang peduli dengan sanitasi bisa meningkatkan derajat dan ekonomi daerah,” ungkapnya.

Kendala pengelolaan sanitasi tak hanya menjadi tantangan kepala daerah saja. Manajemen internal perusahaan serta peningkatan pelanggan turut menjadi fokus agar suatu daerah dinilai maju dalam hal perekonomian hingga infrastruktur.

Keberhasilan Pemko Banjarmasin dalam mengelola sanitasi tersebut bakal ditularkan kepada ratusan kepala daerah yang mengikuti City Sanitation Summit (CSS) XIX pada 23 September nanti.

“Banjarmasin menjadi contoh keberhasilan mengelola sanitasi yang baik. Dari beberapa indeks ditangan Ibnu Sina, Banjarmasin berhasil dan akan dilihatkan nanti di CSS XIX,” katanya.

Sementara itu, Ibnu Sina menerangkan CSC XIX merupakan rangkaian Hari Jadi Kota Banjarmasin ke 493 tahun. Momen berharga tersebut bakal dihadiri ribuan tamu undangan yang terdiri dari Wali Kota/Bupati berserta Ketua TP PKK dan SKPD terkait.

Pemko sebagai penyelenggara telah membagikan undangan ke 492 anggota AKKOPSI. (Adv)

Baca Juga: Debu PT Talenta Digugat Warga Marabahan

Baca Juga: Ngantor ke DPRD Kalsel, Bang Dhin Naik Ojol Lokal

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Puja Mandela