bakabar.com, BANJARBARU - Inspektorat Kalimantan Selatan memperkuat tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan akuntabel melalui pengawasan internal berbasis risiko.
Inspektur Kalsel, Ahmad Fydayeen, menyebut dinamika pembangunan daerah saat ini semakin kompleks, baik lantaran tantangan global maupun meningkatnya tuntutan pelayanan publik.
Dalam kondisi tersebut, pengawasan dan manajemen risiko tidak lagi bisa dipandang sebagai pelengkap, melainkan instrumen utama dalam setiap pengambilan keputusan strategis.
Dijelaskan bahwa penyelenggaraan negara dan pembangunan daerah adalah perjalanan yang penuh ketidakpastian. Di sinilah peran pengawasan dan manajemen risiko menjadi sangat krusial sebagai navigator.
"Pengawasan memastikan kepatuhan, sementara manajemen risiko membantu untuk mengidentifikasi potensi kegagalan sejak dini," papar Fydayeen.
Menurutnya, manajemen risiko tidak boleh hanya dianggap sebagai pemenuhan regulasi administrasi. Sebaliknya, seluruh SKPD perlu menjadikannya budaya sadar risiko yang terintegrasi dalam proses kerja.
Inspektorat Kalsel pun menegaskan tiga pilar utama yang saat ini menjadi fokus penguatan. Yakni pengawasan Berbasis Risiko Auditor dan P2UPD diarahkan untuk memprioritaskan pengawasan pada program dan unit kerja dengan tingkat risiko tertinggi.
Lalu integrasi manajemen risiko dalam perencanaan, setiap SKPD wajib menyusun peta risiko mulai dari tahap penyusunan RPJMD hingga pelaksanaan program tahunan.
Terakhir, penguatan kapasitas SDM, peningkatan kompetensi ASN dilakukan melalui bimtek dan pelatihan berkelanjutan agar mampu menganalisis serta memitigasi risiko secara tepat.
Dia bilang langkah ini bertujuan meminimalkan dampak negatif dari berbagai risiko operasional, keuangan maupun strategis.
Dengan demikian, pemanfaatan anggaran daerah dapat lebih optimal dan tujuan pembangunan provinsi ini dapat dicapai tepat waktu dan tepat sasaran.
"Kami akan terus menjadi mitra strategis yang transformatif, mendorong pengawasan preventif, konstruktif dan memastikan setiap rupiah anggaran dikelola secara akuntabel," tuntas Fydayeen.