Politik

Pengamat: Hati-Hati Manuver Politik KLB Demokrat, RK!

apahabar.com, JAKARTA – Badai di internal Partai Demokrat akhirnya menyeret nama Ridwan Kamil (RK), figur kepala…

Nama Gubernur Jabar Ridwan Kamil akhirnya terseret dalam polemik internal Partai Demokrat. Foto: Ist

apahabar.com, JAKARTA – Badai di internal Partai Demokrat akhirnya menyeret nama Ridwan Kamil (RK), figur kepala daerah yang menjadi kandidat kuat calon presiden mendatang.

Kubu pengusung Kongres Luar Biasa (KLB), menyebut nama gubernur Jawa Barat itu sebagai salah satu kandidat calon ketua umum.

Direktur Republic Institute, Sufyanto mengingatkan Ridwan Kamil harus hati-hati menyikapi manuver politik itu.

"Boleh-boleh saja Pak RK dijaring sebagai calon ketua umum dalam KLB. Tapi, menurut saya, hal itu justru memiliki nilai negatif buat Pak RK," ujar Sufyanto, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/3).

Sufyanto menganalisis jika RK benar-benar terlibat langsung dalam KLB Partai Demokrat, para pendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) justru akan menolaknya. Padahal, SBY memiliki pendukung fanatik dalam jumlah besar.

"Di Pacitan saja, bisa-bisa mayoritas warga nanti menolak RK," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, para penggerak KLB belum memiliki basis pemilih yang loyal dan ideologis.

Atas pertimbangan demikian, kata Sufyanto, RK lebih baik menjalin komunikasi intensif dengan SBY. Tidak lupa, juga membangun hubungan politik dengan parpol lain.

"Sebaiknya RK tidak sibuk di KLB tersebut. Apalagi beliau belum memiliki kendaraan politik," tegas dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang tinggal di Gresik itu.

Doakan AHY

Sementara itu, Ridwan Kamil buka suara menanggapi namanya disebut dalam pusaran KLB Demokrat.

Ia keberatan namanya dimasukkan dalam bursa ketua umum Demokrat versi KLB. Terlebih tidak ada pemberitahuan resmi sebelumnya dari pihak pro-KLB.

"Saya cuma baca di media," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil kepada awak media, Kamis (4/3).

Kang Emil memastikan tidak akan mencederai hubungan baiknya dengan AHY. Dia menegaskan sangat menghormati AHY sebagai ketua umum Partai Demokrat, dan berdoa agar masalah internal segera selesai.

"Saya berharap masalahnya selesai. Dari kacamata awam, saya mendoakan Pak AHY selalu sukses lancar memimpin Demokrat. Saya mendukung AHY pemimpin di generasi saya. Jangan diganggu," tandasnya.

Kandidat Kuat

Terpisah, pemerhati politik dari Universitas Brawijaya (Unibraw), Wawan Sobari mengungkapkan figur kepala daerah yang menjadi kandidat kuat calon presiden mendatang.

"Yang menonjol ada Ganjar, Anies dan Kang Emil. Ada juga Risma dan BTP," ucapnya.

Wawan juga menyoroti perihal elektabilitas ketua umum partai politik, yang beberapa di antaranya, sejauh ini masih di bawah para kepala daerah.

Ini dikarenakan, sebuah partai politik mengandalkan kerja mesin partai. Sementara pada pertarungan Pilpres, loyalis partai saja tidak cukup.

"Mesti ada ketokohan (dari parpol itu), contoh saat ada SBY di Partai Demokrat dulu," sebutnya. (*)

Elektabilitas Naik di Tengah Pandemi Covid-19, Ridwan Kamil Bayangi Ganjar Pranowo