kasus mutilasi

Pengakuan Tetangga Korban Mutilasi di Solo: Pendiam, Jarang Berkomunikasi

Budi Prasetyo (50), tetangga yang rumahnya bersebelahan dengan korban mutilasi di Solo yang berada di Kampung Keprabon, Kecamatan Banjarsari angkat bicara

Tetangga korban mutilasi di Solo. Foto : apahabar.com/Fernando

apahabar.com, SOLO - Budi Prasetyo (50), tetangga sebelah rumah korban mutilasi di Solo yang berada di Kampung Keprabon RT 02/RW 03 Kecamatan Banjarsari angkat bicara tentang keseharian korban.

Menurutnya R yang menjadi korban mutilasi, dulunya dikenal sebagai orang yang pendiam dan jarang berkomunikasi dengan tetangga. Ia lebih memilih sibuk bekerja.

Budi menyebut R hanya pulang ke rumah untuk mandi dan menyalin pakaian. Kemudian dilanjutkan bekerja lagi, sehingga jarang berinteraksi dengan tetangganya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Dibalik Mutilasi Mayat dalam Koper di Bogor

Rumah korban mutilasi masuk digang sempit. Foto : apahabar.com/Fernando

Budi tak mengetahui secara pasti di mana korban bekerja. Dirinya hanya mengenal R sebagai seorang yang gigih dalam bekerja.

"Kalau kerjanya dulu waktu saya masih komunikasi, dulunya ikut orang tapi memelihara burung hewan-hewan di Depok. Lalu pindah kerja lagi, jadi karyawan di rumah makan di perempatan Nonongan," ungkap Budi.

Rumah korban mutilasi di Solo berukuran 3x4 meter. Foto : apahabar.com/Fernando

Baca Juga: Total 6 Potongan Tubuh Korban Mutilasi Ditemukan, Polresta Solo Hentikan Penyisiran

R diketahui sejak kecil tinggal di rumah berukuran 3x4 meter di Kampung Keprabon seorang diri. Hingga sekarang ia belum memiliki istri. Sejak kecil R sudah ditinggal oleh sang ayah bekerja, sedangkan sang ibu sudah meninggal dunia saat ia belia.

Rumah tersebut adalah rumah kontrakan milik kakeknya. Ia diperbolehkan untuk tidak lagi membayar kontrakan.

Budi mengaku kaget pasca mendapat kabar R menjadi korban mutilasi. Sebelum kejadian ada orang yang datang untuk melakukan survei terkait bantuan sosial dari kantor pos.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Mutilasi Di Solo: Identik dengan 5 Perempuan

Mahmudi Harun (47) tetangga korban lainnya mengutarakan hal yang sama. Diketahui korban semasa hidup dikenal sebagai orang yang pendiam, tidak banyak bicara dan tidak punya masalah dengan tetangga.

"Dia itu nggak pernah nyapa, cuma masuk rumah mandi terus keluar lagi. Kalau kerjanya serabutan. Akhir-akhir ini dengar-dengar dia jaga kost, dekat rumah sakit PKU," katanya.

Mahmudi mengaku terakhir bertemu dengan korban pada tanggal 18 Mei 2023 kemarin selepas maghrib. Diketahui saat itu korban pulang ke rumah untuk mengambil beras bantuan dari bulog.

"Kita nggaj tahu masalahnya apa, orangnya pendiam. Kalau sama orang sini nggak ada masalah. Orangnya baik, cuma pendiam dan tertutup," pungkasnya.