Kunjungan Wisman China

Penerbangan Shenzhen-Denpasar Dongkrak Kunjungan Wisatawan

Pemerintah mengharapkan dibukanya penerbangan rute Shenzhen-Denpasar mendongkrak kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Penerbangan langsung dari Shenzhen ke Denpasar pada Minggu (22/1) membawa 212 penumpang terdiri dari 193 penumpang dewasa, 17 anak-anak, dan dua balita. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengharapkan dibukanya penerbangan rute Shenzhen-Denpasar mendongkrak kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Hal itu diungkapkan Dirjen Hubud Kemenhub Maria Kristi Endah Murni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (23/1). Menurut Kristi, penerbangan perdana itu, sebagai penanda bahwa Indonesia khususnya Bali masih menjadi destinasi favorit wisatawan. 

"Kami menyambut baik. Selain itu, sebagai bentuk dukungan Ditjen Hubud terhadap program Bangga Berwisata di Indonesia untuk mendorong mobilitas wisatawan ke Indonesia," ujarnya.

Minggu (22/1), penerbangan perdana (charter flight) Lion Air PK-LSU JT2648 tipe pesawat Boeing 737-900ER dari Shenzhen Bao'an International Airport, China (SZX) tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali (DPS).

Baca Juga: Indonesia Terbuka untuk Turis China demi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Kedatangan wisatawan itu, menurut Kristi sebagai wujud kebijakan baru pemerintah China yang telah membuka pintu perbatasan sejak 8 Januari 2023. Diharapkan kunjungan wisatawan asal tirai bambu itu akan memberikan nilai positif bagi Indonesia. Termasuk menggeliatkan kembali industri penerbangan tanah air.

"Kami akan memberikan dukungan penuh terhadap pesawat yang telah memenuhi regulasi dan aturan yang ada dengan memberikan ijin terbang kepada pesawat tersebut," kata dia.

Kendati demikian, penerapan protokol kesehatan yang ketat di destinasi wisata Indonesia tetap diberlakukan.

Lebih lanjut, Kristi mengungkapkan tantangan ke depan ialah semua negara sudah mulai membuka perjalanan internasional, termasuk China yang sudah membuka pintu perbatasannya.

Baca Juga: Mengulik Strategi Negeri Tirai Bambu Kuasai Perdagangan Dunia lewat ‘Made in China’

"Dampaknya, permintaan pembukaan jalur penerbangan akan terus bertambah dan pelayanan harus terus ditingkatkan," kata dia.

Selain itu, penerapaan safety (keselamatan), security (keamanan), dan services (pelayanan) serta compliance (pemenuhan terhadap aturan yang berlaku) tetap menjadi  yang utama.

Penerbangan langsung dari Shenzhen ke Denpasar pada Minggu (22/1) membawa 212 penumpang wisatawan mancanegara (wisman) dari China yang terdiri dari 193 penumpang dewasa, 17 anak-anak, dan dua balita.

Target Kunjungan Wisman 2023

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimis kedatangan kembali wisatawan asal China dapat mendukung target kunjungan wisman tahun 2023 sebesar 3,5 juta-7,4 juta kunjungan.

Baca Juga: Pemerintah Berharap Wisman Tiongkok Kembali Berkunjung Tahun Ini

"Kami menggelar karpet merah bagi mereka karena ekonomi kita terus menggeliat. Kita harapkan kedatangan wisman Tiongkok semakin mempercepat pemulihan sektor ini dan semakin banyak lapangan kerja dibuka," terang Sandiaga.

Ia menjelaskan China merupakan salah satu negara pasar terbesar untuk pariwisata di Indonesia. Tahun ini, Kemenparekraf menargetkan kunjungan wisatawan China sebanyak 255.300 orang.

"Kami juga tetap terapkan protokol kesehatan yang sudah diberikan oleh Satgas COVID-19 dan Kemenkes dalam kedatangan wisman China," kata dia.

Dan sejak Minggu (22/1) tidak diperlukan tambahan pengecekan bagi wisatawan dari China. "Semua mengikuti standar yang sudah ada," pungkasnya.