Rute Penerbangan

Penerbangan Rute Jember-Sumenep Bertambah Jadi Dua Kali Sepekan

Dinas Perhubungan Kabupaten Jember mengumumkan penerbangan pesawat perintis dengan rute Sumenep - Jember akan ditambah menjadi dua kali dalam sepekan.

Pesawat perintis di Bandara Notohadinegoro Jember. Foto: apahabar.com/M Ulil Albab

apahabar.com, JEMBER - Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Jawa Timur mengumumkan penerbangan pesawat perintis dengan rute Sumenep - Jember akan ditambah menjadi dua kali dalam sepekan. Jadwal tersebut rencananya akan mulai berlangsung pada Selasa (16/1).

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jember Agus Wijaya mengatakan penerbangan Susi Air rute Sumenep menuju Jember atau sebaliknya, berlangsung setiap Selasa dan Rabu pada pukul 10.20 WIB dan 10.30 WIB.

Dishub Jember menargetkan 10 penumpang setiap kali penerbangan. Apabila target tersebut tidak tercapai maka rute penerbangan perintis Jember - Sumenep akan dihapus.

"Mintanya dari pusat, itu kapasitas 12, jadi minimal bisa terisi 10 atau 90 persen, harus bisa terisi. Baik dari Jember atau Sumenep," kata Agus kepada apahabar.com, Jumat (12/1).

Baca Juga: Terapkan Parkir Digital, Dishub Jember Naikkan Tarif 100 Persen

Seperti diketahui, penerbangan tersebut merupakan program bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Berdasarkan hasil evaluasi di tahun 2023, masyarakat banyak yang meminta agar penerbangan pesawat Susi Air rute Jember - Sumenep bisa ditambah. Harapannya, warga yang ke Jember atau Sumenep punya kesempatan untuk bermalam.

"Karena evaluasi di tahun 2023 kemarin, pada waktu pemberangkatan hari Selasa, banyak orang Jember yang tidak bisa kembali pada saat setelah dari Sumenep. Sehingga harus pulang lewat jalur darat," katanya.

Baca Juga: HIV/AIDS di Jember Capai 911 Kasus, Naik Sejak 3 Tahun Terakhir

Pemkab Jember sendiri menyebut, dari 2,6 juta penduduknya 56,4 persen di antaranya merupakan masyarakat Madura. Untuk menangkap ceruk pasar itu, pihaknya berupaya menggandeng sejumlah lembaga pondok pesantren, pendidikan dan pariwisata.

"Menggandeng dinas pariwisata terkait dari Jember dan Sumenep. Kemarin dari pasar pesantren, orang sekolah," ujarnya.

Sebelumnya, data okupansi penumpang pesawat Susi Air yang terbang seminggu sekali selama satu semester pertama di tahun 2023 mencapai 60-70 persen.

"Tapi setelah itu ada penurunan di bulan 7 sampai November, hanya 30-40 persen," jelasnya.