apahabar.com, BANJARBARU – Penemuan jasad PNS tergeletak di sebuah rumah, menghebohkan warga di Jalan Mr. Cokrokusumo Kelurahan Sungai Besar, Kota Banjarbaru, Jumat (3/9).
Jasad PNS di Banjarbaru tersebut seorang laki-laki, berinisial SM (45) ditemukan di depan kamar mandi rumah sendiri.
“Hasil olah TKP korban pertama kali ditemukan di dalam rumahnya di depan kamar mandi atau wc dengan posisi terlentang dan hanya menggunakan sarung warna biru les putih garis – garis,” ujar Kapolres Banjarbaru AKBP Nur Khamid, melalui Kasi Humas Tajudin Noor Jumat (3/9) siang.
Saat ditemukan, jasad SM (42) dalam kondisi kepala dan badan sudah mulai mengalami pembusukan. “Di bagian kepala korban dan dibagian mata telinga hidung juga mulut sudah mengeluarkan darah,” terangnya.
Selain itu, bagian badan dan kelamin korban juga mengalami pembengkakan akibat proses pembusukan. Dilihat dari lebam dan pembusukan di tubuhnya, korban diperkirakan meninggal dunia kurang lebih 2 hari.
“Petugas juga memeriksa seluruh tubuh korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat benda tajam atau benda tumpul yang mengarah ke tindak pidana,” jelas Tajudin
Saat petugas memeriksa seisi rumah, tidak didapati barang-barang korban yang hilang. Namun, petugas mendapati berbagai macam obat-obatan ada di dalam kamar korban.
“Tidak ada barang yang hilang, termasuk sepeda motor milik korban juga masih utuh di tempatnya,” ungkap Kasi Humas Polres itu.
Dari keterangan keluarga, dan saks-saksi bahwa korban sudah lama mengidap penyakit asma dan jantung.
Lalu, keterangan keluarga, korban memiliki hobi memancing dan cuaca beberapa hari ini sering hujan dan bersuhu dingin sehingga diduga penyakit asmanya kambuh.
“Karena korban hanya tinggal seorang diri di rumahnya, jadi petugas menduga kuat korban meninggal dunia diakibatkan penyakit asma dan jantungnya kambuh ketika keluar sehabis dari beraktifitas di kamar mandi,” tutupnya.
Adapun korban telah dibawa ke RS Idaman Banjarbaru untuk dilakukan visum dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarganya untuk pengusan pemakaman.