Konflik Jalan Tambang

Penembakan Maut Mangkauk, 2 Pelaku Teridentifikasi

Tertangkapnya 3 lagi terduga preman suruhan PT Jaya Guna Abadi (JGA) dalam tragedi pembunuhan Sabriansyah (60) di jalan tambang Mang

Jasad Sabri ditemukan sudah bersimbah darah dengan luka tembak dan bacokan di areal kebun karet Desa Mangkauk, Pengaron, Kabupaten Banjar.

apahabar.com, BANJARMASIN - Tertangkapnya 3 lagi terduga preman suruhan PT Jaya Guna Abadi (JGA) dalam tragedi pembunuhan Sabriansyah (60) membuat makin terang upaya penyelidikan.

"Akan makin terang jika polisi berhasil menangkap penembak dan pemilik senjata api tersebut," jelas Ketua Gerakan Jalan Lurus, Anang Rosadi Adenansi kepada apahabar.com. 

Putra tokoh pers sekaligus mantan anggota DPRD Kalsel ini mengapresiasi langkah cepat polisi merespons tragedi pembunuhan Sabriansyah.

Sampai sejauh ini polisi telah menangkap delapan terduga pengeroyok Sabri hingga kakek 60 tahun itu meregang nyawa dalam peristiwa pengeroyokan di siang bolong, 29 Maret 2023.

Baca Juga: Tragedi Pembunuhan Mangkauk Diatensi Kompolnas!

Teranyar, polisi kembali menangkap tiga terduga pelaku pembunuhan Sabri. Mereka berinisial AK, SF, dan I. Ketiganya ditangkap pada 4 April 2023 lalu dan telah ditetapkan sebagai tersangka. 

"Ada tiga tambahan," ujar Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, usai Apel Siaga Ketupat Intan 2023. 

Praktis, sudah delapan tersangka yang diamankan polisi dalam kasus ini. Termasuk otak pembunuhan berinisial AB (Agus Basri) selaku Humas PT Jaya Guna Abadi (JGA).

"Ke delapannya sudah ditahan. Dua ditahan di Polda, Y dan AB. Enam di Polres Banjar. Jadi total delapan orang," jelas Andi Rian.

Hasil penyidikan, ketiga tersangka juga masuk dalam tim eksekutor pembunuhan Sabriansyah. Lantas apakah mereka termasuk pemilik senjata api dan pelaku penembakan? 

Andi Rian memastikan bukan. Keduanya masih dalam tahap pengerjaan.

"Yang nembak dan punya senjata belum. Tapi sudah teridentifikasi," beber mantan Dirtipidum Mabes Polri itu.

Mereka diminta menyerahkan diri secepat mungkin. Jika tidak, polisi tak segan bertindak tegas. 

"Saya sampaikan kepada mereka agar segera menyerahkan diri dengan baik," tegas mantan direktur pidana umum Bareskrim Polri itu. 

Baca Juga: Ssttt... 3 Preman Tambang Banjar Pembunuh Sabri Diamankan

Dipimpin Direktur Reskrimum Kombes Pol Hendri Budiman, polisi telah menggelar olah TKP. Hasilnya, polisi menemukan selongsong peluru yang diduga digunakan untuk menembak Sabriansyah. 

Dari situlah terungkap senjata api yang digunakan pelaku. Yakni senjata api pabrikan alias bukan rakitan berpeluru berdiameter 9 milimeter.

Baca Juga: Dalang Aksi Barbar Pembunuh Lansia Banjar di Jalan Tambang Versi Polisi

"Senjata dari perekaman yang diperoleh ini senjata pabrikan 9 mm. Dari TKP juga sejumlah barang bukti sudah kita temukan. Yang berkaitan dengan senjata ini," kata Andi.

Barang bukti selanjutnya diserahkan kepada Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) yang sengaja diturunkan untuk turut melakukan investigasi kasus ini.

Kronologis pembunuhan Sabri di halaman selanjutnya: 

Peristiwa pembunuhan Sabri terjadi pada Rabu 29 Maret 2023. Ia tewas mengenaskan di areal kebun karet tak jauh dari jalan tambang Desa Mangkauk.

Sabri tewas diseret, dibacok, ditembak lalu digorok oleh sekelompok diduga preman suruhan perusahaan. Selang beberapa saat, seorang pria yang mengaku terlibat pembunuhan Sabri datang menyerahkan diri ke Polres Banjar. 

Baca Juga: Senpi Pembunuhan Barbar Preman Tambang di Banjar Bukan Rakitan!s

Penyerahan diri pria yang akrab disapa Yaya itu kemudian diwarnai serangkaian penangkapan tiga pelaku lain, salah satunya AB. 

Enam hari berselang, Kapolda Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, resmi menetapkan humas PT JGA tersebut sebagai salah satu tersangka pembunuhan Sabri. AB disebut-sebut sebagai orang yang memerintahkan pembunuhan kakek Sabri.

Tewasnya Sabriansyah saat berupaya mempertahankan lahan milik keluarganya di tangan sekelompok orang suruhan perusahaan tambang PT JGA benar-benar memantik perhatian masyarakat luas.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menyangsikan jika pembunuhan Sabri hanya diotaki oleh seorang humas perusahaan. Ia pun kembali meminta Kapolda Kalsel Irjen Andi Rian menangkap aktor intelektual di balik pembunuhan Sabri.

"IPW menduga kuat ada aktor intelektual terkait PT JGA," jelas Sugeng kepada apahabar.com. Senin (10/4) malam. "Jangan lupa juga telusuri siapa pemilik senjata api itu," sambung Sugeng.