Tak Berkategori

Penderita Tumor Ganas di Kabupaten Banjar Segera Dirujuk ke Surabaya

apahabar.com, MARTAPURA – Pemkab Banjar memastikan penderita tumor ganas asal Desa Mandiangin Barat, Kecamatan Karang Intan,…

Taufiq Gazali warga Desa Mandiangin Barat, penderita tumor ganas hanya bisa terbaring di kasur sambil dirawat sang ibu. Foto-apahabar.com/hendralianor.

apahabar.com, MARTAPURA - Pemkab Banjar memastikan penderita tumor ganas asal Desa Mandiangin Barat, Kecamatan Karang Intan, bisa mendapat penanganan lebih intensif di Surabaya.

"Biaya berobat ditanggung. Apalagi dia sudah punya BPJS. Pemkab Banjar ada biaya pendampingan termasuk tiket berangkat bagi warga tidak mampu," ujar Dokter Dia, sapaan akrabnya kepada apahabar.com.

Dalam perawatan nanti, Taufiq Gazali (21) akan diwakili perwakilan pihak keluarga dan satu tenaga medis. Biaya kebutuhan pokok pendamping dijamin selama di sana.

Tolong! Pemuda Mandiangin Menderita Tumor Ganas Tak Ada Biaya ke Rumah Sakit

Taufiq Gazali sendiri sudah pernah mendapat penanganan. Dia pernah dirujuk ke RSUD Ratu Zalecha Martapura hingga ke RSUD Ulin Banjarmasin.

Sepulang dari Ulin, kondisinya makin parah. Benjolannya terus membesar di bagian pundak dan dada kiri. Orang tuanya, Rusmawati mengaku pasrah lantaran tidak punya biaya ke Surabaya.

Sempat dirawat selama 5 bulan, akhirnya dia disarankan untuk dioperasi di Surabaya.

Dari pengalaman sebelumnya, Kadinkes Banjar melihat pihak keluarga biasanya cenderung pasrah untuk tetap bertahan hidup selama pasien dirawat, termasuk memikirkan nasib keluarga yang ditinggalkan.

"Terkait keperluan yang non teknis itu perlu adanya keprihatinan kita bersama untuk saling membantu sesama," harap Dokter Dia.

Jika pihak keluarga pasien sudah siap untuk dibawa ke Surabaya, pihak Dinas Kesehatan pun akan segera berkoordinasi dengan rumah sakit tujuan.

"Kita tinggal menunggu hasil koordinasi Puskesmas Karang Intan dan pihak keluarga, bila sudah bersedia dirujuk ke Surabaya kami selalu siap untuk memprosesnya," jelas Dokter Dia.

Karena masih dalam masa pandemi, keberangkatan tak selalu mulus. Pihaknya, kata dia, harus lebih dulu memastikan apakah rumah sakit yang dituju siap menerima.

"Terkadang rumah sakit di sana juga sudah full. Jadi ketika rumah sakit sudah siap menerima, dan menentukan kapan tanggal dan jadwalnya, baru kita akan berangkat. Jika tanpa rekomendasi, takutnya di sana kelamaan menunggu," pungkas Kadinkes Banjar.

Ketua DPRD Banjar Bantu Lunasi Utang Oksigen Pemuda Tumor Ganas