Religi

Penderita Penyakit Kronis Dapat Berpuasa? Begini Pandangan Ulama dan Pakar

apahabar.com, JAKARTA – Ulama Mufti Taqi Usmani mendesak umat Islam untuk tidak membiarkan kondisi kronis seperti…

Selain latihan menahan diri, puasa juga dinilai memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan tubuh. Foto: Tempo

apahabar.com, JAKARTA – Ulama Mufti Taqi Usmani mendesak umat Islam untuk tidak membiarkan kondisi kronis seperti diabetes, hipertensi dan penyakit kardiovaskular menjadi alasan untuk menahan diri dari puasa Ramadan.

Desakan tersebut disebabkan hasil sejumlah penelitian, terkait reaksi tubuh setelah penderita diabetes dan hipertensi menjalani puasa.

“Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebanyakan penderita diabetes bisa berpuasa. Faktanya, puasa bermanfaat bagi kebanyakan penderita diabetes, karena membantu mengendalikan penyakit mereka,” papar Mufti Usmani seperti dilansir Republika, Selasa (24/3).

Penegasan Mufti Usmani disampaikan dalam Konferensi Diabetes dan Ramadan Internasional 2022 di Karachi. Puluhan pakar nasional dan internasional hadir dalam acara tersebut.

“Sebagian orang salah persepsi bahwa Islam mengizinkan semua orang yang bepergian atau memiliki penyakit apa pun untuk tidak berpuasa,” papar Mufti Usmani.

Sementara pakar kesehatan dan dokter Prof Ejaz Vohra menjelaskan puasa bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan manusia.

Obat-obatan dan insulin yang lebih baik sekarang tersedia untuk membantu penderita diabetes berpuasa dengan aman, tanpa mengganggu kesehatan apa pun.

“Tujuan utama puasa adalah menahan diri. Namun terdapat banyak manfaat tambahan yang terkait dengan praktik ini. Malah sekarang terbukti secara ilmiah bahwa puasa bermanfaat untuk kesehatan,” jelas Ejaz Vohra.

Dengan bantuan dokter dan penyesuaian obat-obatan, penderita diabetes diyakini dapat dengan mudah berpuasa dan beribadah di bulan suci.

Pun pemeriksakan kadar gula darah ketika berpuasa juga diperbolehkan, sehingga orang dapat memeriksakan diabetes dengan menusuk jari.

Ahli diabetes terkemuka dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Diabetes Pakistan (DAP), Abdul Basit, menyebut bahwa 90 persen praktisi medis tidak mengizinkan penderita diabetes untuk berpuasa sejak 2008.

Namun penelitian kemudian membuktikan bahwa sebagian besar penderita diabetes dapat dengan mudah berpuasa. hanya dengan menyesuaikan obat-obatan dan pengaturan waktu insulin.

“Sekarang semua orang mengetahui bahwa sebagian besar penderita diabetes dan penyakit kronis lainnya dapat berpuasa dengan berkonsultasi dengan dokter mereka,” tandas Abdul Basit.