Tak Berkategori

Pendapatan Daerah ‘Puasa’, Penjualan Kendaraan Lesu

apahabar.com, BANJARMASIN – Penerimaan pendapatan daerah sektor pajak Provinsi Kalsel ikut ‘puasa’ akibat Covid-19. Seperti misalnya…

Ilustrasi. Foto-Liputan6.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Penerimaan pendapatan daerah sektor pajak Provinsi Kalsel ikut ‘puasa’ akibat Covid-19.

Seperti misalnya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) turun di kisaran 40 – 50 persen.

Kepala bidang pengelolaan pendapatan pajak daerah Provinsi Kalsel, Rustamaji mengatakan, penurunan dirasakan sejak minggu ke empat bulan Maret lalu.

“Akumulasi dari info real time kami ada penurunan. Untuk PKB itu 40 persen dan BBNKB 50 persen turun," kata Rustam.

Penurunan akibat Covid 19 rupanya tidak hanya dirasakan di satu kantor Samsat. Informasi itu di adalah akumulasi dari seluruh kantor Samsat di 13 Kabupaten Kota.

Lebih rinci lagi kata Rustam, jika dibanding hari – hari normal, kantor samsat bisa menerima Rp 2,3 – 3 miliar PKB. Sementara saat ini penerimaan hanya sekitar Rp 1,2 – 1,5 miliar.

“Dan itu ada korelasinya para asosiasi seperti Gaikindo (asosiasi kendaraan bermotor) Dealer, Sub Dealer. Itu anjloknya lebih dari 50 persen penjualan mereka,” katanya lagi.

Sementara di sisi hulu, penjualan kendaraan juga alami kelesuan. PT Trio Motor misalnya, akibat wabah dan penerapan PSBB di Banjarmasin jumlah penjulan kendaraan turun di rata-rata 50 persen.

Bahkan Manager Marketing Trio Motor Afrizal Rachman menyebut penjualan 20 cabang dealer Trio Motor di Kalsel dan Kalteng alami penurunan yang bervariatif. Itu menjadi faktor pihaknya juga mengurangi target penjualan untuk tahun ini.

“Tahun ini, kita revisi target penjualan. Dari 150 ribu unit kendaraan, turun menjadi 120 unit kendaraan. Itu semua jenis kendaraan Honda. ” katanya.

Selain itu, penjulan dua jenis kendaraan paling laris seperti Honda Scopy dan Honda Beat juga amblas. Dari 80 unit rata-rata perhari menjadi sekitar 40 unit per hari.

Untuk harga jual, kata Afrizal masih tidak ada kenaikan harga. Masih normal, sebab stok kendaraan masih banyak, bahkan untuk tiga bulan ke depan.

“Kita prediksi mudah-mudahan bulan Juli ini wabah sudah berakhir, dan harapannya penjualan kembali normal,” sambungnya.

Saat ini, Perusahaan tidak bisa melakukan banyak hal. Hanya bisa bertahan hingga wabah ini berakir.

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif