Tak Berkategori

Pendapatan Anjlok 50%, Nih Siasat Bisnis Baru Bandara Syamsudin Noor

apahabar.com, BANJARBARU – Dampak pandemi Covid-19 benar-benar memukul mundur perekonomian Bandara Syamsudin Noor. Bandara internasional itu…

Pengelola Bandara Syamsudin Noor mulai mencatatkan kenaikan penumpang saat momen natal tahun baru 2020. Foto: RRI

apahabar.com, BANJARBARU – Dampak pandemi Covid-19 benar-benar memukul mundur perekonomian Bandara Syamsudin Noor.

Bandara internasional itu tercatat mengalami penurunan jumlah penumpang lebih dari 50 persen selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)

“Jadi, menurut data Posko Nataru 2020 dibandingkan 2019, kita memang baru 44 persennya saja,” ujar Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor saat ditemui apahabar.com, Senin (4/1) sore.

Jika di 2019 data Posko Nataru mencatat jumlah penumpang berangkat dan datang mencapai 169.709, maka di 2020 hanya 74.344 penumpang.

Seperti diketahui, Posko Nataru 2020 dibuka sejak 18 Desember hingga 4 Januari.

Data yang masuk sampai 3 Januari, tercatat penumpang datang hanya 35.066, dengan penumpang berangkat 39.278.

“Ini memang dampak dari Covid, sejak Maret 2020 kita sudah mengalami penurunan hampir 50 persen bahkan pada Mei dan Juni tidak ada penerbangan,” jelasnya kepada media ini.

Meski demikian, kata dia, jumlah penumpang di Bandara kebanggaan masyarakat Kalsel itu terus bertumbuh.

Puncaknya pada 23 Desember lalu. Tercatat dalam satu hari ada total 5.960 penumpang yang berangkat dan datang.

Jumlah itu naik dari rata-rata harian saat ini yang berkisar di angka 4.500 sampai 5.000 penumpang.

“Di Desember ini malah ada lonjakan, pernah tercatat datang dan berangkat di tanggal 23 Desember nyampai total angka 5960. Terdiri dari 3409 penumpang berangkat, dan2551 penumpang datang. Itu tertinggi,” paparnya.

Pendapatan Turun Hingga 50 Persen

Euforia penumpang di Bandara Syamsudin Noor mulai terlihat seiring kebijakan relaksasi PSBB. Foto: Dok.apahabar.com

Pandemi Covid-19 membuat pendapatan Bandara Syamsudin Noor turun hingga 50 persen.

“Kalau pendapatan pasti mengalami penurunan bukan hanya kami, semua sektor mengalami. Kita masuk sektor jasa dan pastilah kita terdampak,” terang Zulfian.

Namun untuk angka pastinya, ia masih belum tahu dikarenakan masih dalam proses audit.

“Masih kita audit, penurunan kurang lebih 40 sampai 50 persen,” katanya.

Untuk mengatasi hal itu, Zulfian mengatakan Angkasa Pura meyiasatinya dengan strategi Cost Leadership.

“Kita menerapkan Cost Leadership untuk kinerja keuangan yang efektif dan efisien,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Cost Leadership merupakan upaya penghematan atau tindakan yang diambil untuk menghasilkan barang dan jasa dengan fitur yang dapat diterima oleh pelanggan pada biaya terendah dibandingkan dengan para pesaing.

“Salah satunya melakukan downsizing operasional terminal kita, misal ada ruangan yang dulu dipakai, sekarang karena penumpangnya sudah berkurang ya kita kecilkan lagi. Misalnya lampu yang kita nyalakan di area yang difungsikan saja,” rinci Zulfian.

Meski demikian, strategi tersebut dijaminnya tidak mengurangi tingkat pelayanan. Sebab area yang difungsikan pemanfaatannya dimaksimalkan.

Strategi lainnya, lanjut Zulfian dengan mengaktifkan sosial media Bandara Syamsudin Noor dan bekerja sama dengan media cetak, elektronik maupun media online.

“Dari sana, kita sosialisasikan ke penumpang bahwa penerbangan itu sebenarnya aman. Area bandara hingga pesawat steril dari virus, sehingga calon penumpang tidak perlu khawatir,” tambahnya.

Rapid Test Antigen

Rapid test antigen. Foto-Istimewa

Bandara Internasional Syamsudin Noor juga telah menyiapkan pelayanan Rapid Test Antigen untuk umum dan penumpang, berlokasi di area kedatangan sejak 18 Desember kemarin.

Harganya cukup terjangkau yakni Rp170 ribu dengan proses yang terbilang singkat hanya 30 menit.

“Kita berharap para penumpang yang memanfaatkan layanan ini dapat melaksanakannya pada H-1 keberangkatan, untuk menghindari antre,” ucapnya.

Dan layanan Rapid Test Antigen ini akan terus diterapkan di Bandara Syamsudin Noor hingga ada keputusan terbaru dari Pemerintah.

“Kalau misalnya dari pemerintah masih menerapkan aturan itu, maka kita terapkan. Kita mengikuti aturan pemerintah,” pungkasnya.