Pencarian ABK Pengangkut Ikan Hilang di Perairan Seruyan Dihentikan

Memasuki hari ketujuh pencarian Anak Buah Kapal (ABK) KM. Lautan Makmur 17 yang diduga hilang disekitar perairan Seruyan, Kalimant

Personel Basarnas saat melakukan pencarian ABK Km. Lautan Makmur 17 yang hilang di Perairan Seruyan, Kalteng. Foto: Basarnas Palangka Raya

apahabar.com, PALANGKA RAYA - Memasuki hari ketujuh pencarian Anak Buah Kapal (ABK) KM Lautan Makmur 17 yang diduga hilang di sekitar perairan Seruyan, Kalimantan Tengah balum juga ditemukan.

Upaya pencarian oleh Tim SAR Gabungan ini pun resmi dihentikan namun tidak menutup kemungkinan pencarian akan dilanjutkan kembali jika ada informasi yang mengarah kepada tanda-tanda korban ditemukan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Basarnas Palangka Raya AA Alit Supartana dalam keterangan tertulisnya yang diterima aphabar.com, Sabtu (19/8/2024).

Baca Juga: ABK KM Lautan Makmur 17 yang Hilang di Perairan Seruyan Belum Ditemukan

"Mengacu pada Undang-Undang Nomor 29 tahun 2014, yang mencantumkan bahwa setelah 7 hari pelaksanaan pencarian namun korban belum ditemukan, Operasi SAR dihentikan," ujarnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa selama operasi pencarian korban, tim di lapangan kerap mendapat kendala seperti cuaca yang sewaktu-waktu berubah dan gelombang tinggi.

"Tim SAR Gabungan telah mengupayakan pencarian sesuai dengan rencana operasi SAR, namun masih belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban, sehingga Tim Basarnas Palangka Raya melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan unsur SAR terkait, beserta agen kapal perihal pelaksanaan Operasi SAR ini," jelasnya.

Baca Juga: ABK Hilang di Perairan Seruyan Belum Ditemukan, Pencarian Terkendala Gelombang Tinggi

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Korban yang diduga hilang ini adalah bernama Casmanto (21), warga Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Indramayu, Jawa Barat.

Ia merupakan Anak Buah Kapal (ABK) KM. Lautan Makmur 17 yang berlayar dari Muara Angke Jakarta menuju Pelabuhan Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan membawa ikan.

Hilangnya korban diperkirakan di sekitar Perairan Seruyan, Kalimantan Tengah pada titik Koordinat 04°19’50.00″S 112°6’50.00″E sekitar ±107 Nautical Mile (nm) dari dermaga Tanjung Puting Kumai.

Dugaan hilangnya akibat terjatuh saat mengambil makanan di buritan kapal pada Jum'at (11/8) sekita Pukul 09.30 WIB.