Pencak Silat

Pencak Silat Diharapkan Masuk Ekstrakurikuler Sekolah di DKI Jakarta

Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi DKI memberlakukan pencak silat sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.

Pemerintah Provinsi DKI didorong memberlakukan pencak silat sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Foto: apahabar.com/CangSay)

apahabar.com, JAKARTA - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi DKI memberlakukan pencak silat sebagai ekstrakurikuler (ekskul) wajib di sekolah.

Ketua IPSI DKI Jakarta, Fajar Pandjaitan mengatakan seperti halnya kegiatan Pramuka yang menjadi ekskul, silat juga akan memperoleh dukungan dana dari Pemda DKI.

"Dukungan dana itu misalnya BOS (Bantuan Operasional Sekolah)," kata Fajar dalam sambutan acara Milad-56 PSN Perisai Putih di Gelanggang Olahraga IPSI TMII, Jakarta Timur, Minggu (1/1).

Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi), Yusron Sjarief menyatakan masuknya silat dalam kurikulum sekolah merupakan tantangan dan pekerjaan besar.

"Ini pekerjaan besar, bagaimana caranya perguruan-perguruan silat yang ada tidak hanya meningkatkan kemampuannya, tapi juga kurikulum dan silabusnya harus dipersiapkan sesuai tingkatan sekolah yang ada," kata Yusron.

Baca Juga: Ruhut Nyinyir Meninggalnya Ridwan Saidi, Pesilat Betawi Meradang!

Perlu diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 di DKI Jakarta terdapat 5.332 unit sekolah.

Ribuan sekolah tersebut terdiri dari sekolah negeri dan swasta, mulai dari jenjang SD sampai SMA dengan total jumlah murid seluruhnya mencapai 1,7 juta siswa.

Sekolah-sekolah itu ada yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama.

SD merupakan sekolah yang terbanyak di DKI Jakarta dengan jumlah mencapai 2.845 unit.

Baca Juga: Pemerintah Didesak Perhatikan Pembinaan dan Pengembangan Pencak Silat Tradisi

Kemudian SMP sebanyak 1.327 unit sekolah, SMA 584 unit sekolah, dan SMK sebanyak 576 unit sekolah.

Yusron yang juga baru dilantik sebagai Ketua PSN Perisai Putih pun menegaskan dengan Jakarta yang ada ribuan sekolah, pelajaran silat harus segera dipersiapkan, termasuk seleksi pelatihnya.

"Karena menyiapkan pelatih itu bukan seperti bikin bubur ayam, yang bisa segera disajikan. Penyiapan pelatih harus dilakukan secara bertahap. Kalau tidak salah tahun depan di Jakarta sudah diberlakukan pelajaran mulok (muatan lokal)," ungkapnya.

"Kami berharap bersama-sama IPSI dan Pemprov DKI Jakarta bisa mempersiapkan pelajaran silat ini agar bisa segera diwujudkan sebagai sebagai kegiatan ekskul wajib di sekolah," tutup Yusron.