Pemprov Alihfungsikan Tempat Isolasi Covid-19 Jadi Hunian Warga DKI

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memangkas 15 ribu kapasitas tempat isolasi pasien covid-19 di wilayah Jakarta. Maka hunian tersebut bakal dialihfungsikan

Rusun Pulo Gebang, Jakarta Timur. Foto: apahabar.com/Andrey

apahabar.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memangkas 15 ribu kapasitas tempat isolasi pasien covid-19 di wilayah Jakarta. Maka hunian tersebut bakal dialihfungsikan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) nomor 196 Tahun 2023.

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menerangkan bahwa secara kapasitas tempat isolasi dikurangi salah satunya di Rusun Nagrak di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Baca Juga: 4 Orang Meninggal Akibat Covid-19, Dinkes DKI Imbau Hindari Bukber

Semula Rusun Nagrak semula menyiapkan 10 gedung berkapasitas 10.200 orang, namun kini hanya tersisa tiga gedung yang hanya mampu menampung 3 ribu orang. Maka tower 1 hingga 7 Rusun Nagrak akan dialihfungsikan menjadi hunian.

Selain itu, Rusun Penggilingan, Pulogeang, Jakarta Timur juga akan dialihfungsikan. Terutama Tower C4, C5, dan C6 berkapasitas 1.566 orang. Lalu Rusun Daan Mogot juga akan terdampak pada diganti menjadi hunian warga.

Lebih lanjut, Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan yang berkapasitas 3.968 orang juga akan dialihfungsikan menjadi rusun. Sebab sebelumnya telah menjadi lokasi isolasi pasien covid-19.

Baca Juga: KPK: Korupsi Bansos Covid-19 Rugikan Negara Ratusan Miliar

Kasetpres RI juga mnengarahkan Wali Kota Jakarta Timur untuk memfungsikan kembali lokasi isolasi Rusun Pinus Elok di Pulogebang, Cakung. Rusun yang berkapasitas 700 orang dapat menjadi hunian sementara bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Merujuk data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta per Minggu (26/3) kemarin, tingkat keterisian ranjang rumah sakit (bed occupancy rate) tersisa enam hingga tujuh persen.

"Ini seiring penanganan kasus Covid-19 semakin mereda," ujar Heru dalam, Senin (27/3).