razia miras

Pemkab Bogor Musnahkan 6.000 Botol Miras Hasil Razia Sepekan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memusnahkan 6.000 botol minuman keras (miras) hasil razia yang digelar Satpol PP di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pemusnahan 6.000 botol miras hasil sitaan di Bogor (Foto: Dok. Pemkab Bogor).

apahabar.com, BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memusnahkan 6.000 botol minuman keras (miras) hasil razia yang digelar Satpol PP di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bupati Bogor Iwan Setiawan mengungkapkan, wilayah terbanyak peredaran miras terdapat di bagian timur Kabupaten Bogor. Di tempat itu ditemukan banyak distributor minuman keras.

"Hasil razia beberapa minggu yang lalu, kita berhasil mengumpulkan kurang lebih 6.000 miras yang tersebar di wilayah Bogor dan juga yang paling banyak dari Bogor timur, distributor," kata Iwan, Minggu (1/10).

Iwan menegaskan peraturan daerah (Perda) tentang penanggulangan miras di Kabupaten Bogor sudah jelas. Atas dasar itu, miras tidak diizin beredar di Kabupten Bogor.

Baca Juga: Pabrik Miras Ciu Omset Puluhan Juta di Tambora Digrebek Polisi

"Tapi kan kita perdanya juga jelas, perda kita tidak melegalkan terkait masalah miras yang diatas lima persen. Yang tadi kan yang di atas lima persen semua," tuturnya.

Sebanyak 6.000 botol miras yang berhasil disita tersebut merupakan hasil razia selama satu minggu. Menurut Iwan, razia rutin peredaran miras akan terus digalakkan.

Selain razia miras, petugas juga menggalakkan razia terhadap peredaran obat-obatan terlarang.

"Selain miras, kita juga meminta Satpol PP merazia obat-obatan yang tersedia di warung-warung yang terselubung, tersembunyi, ya obat-obatan kayak tramadol," ungkap Iwan.

Baca Juga: Pengaruh Miras, Geng Motor di Bandung Keroyok Korban Salah Sasaran 

Khusus terkait peredaran obat terlarang, seperti Tramadol, Iwan mengakui pengungkapannya tidak mudah, karena pelakunya melakukan secara sembunyi-sembunyi. Dua hal tersebut, yakni obat-obatan terlarang dan miras menjadi biang permasalahan selama ini.

"Intinya kalau pengen aman, kondusif daerah hilangkan itu, Insyaallah kalo itu hilang nggak mungkin ada tawuran, nggak mungkin ada maksiat dan lain-lain. Karena induk dari segala masalah itu dari minuman dan dari obat," pungkasnya.