Ruko Serobot Fasum

Pemilik Ruko di Pluit Alami Kerugian Buntut Kisruh Serobot Fasum

Pemilik restoran Leong Seng, Boedy Widjaja mengeluhkan minimnya pengunjung buntut dari kisruh penyerobotan lahan fasilitas umum (fasum).

Salah sekarang pemilik ruko di kawasan Pluit Karang Niaga, Penjaringan, Jakarta Utara yang mengaku sepi pembeli pada Selasa (23/5). (Foto: apahabar.com/Ryan Suryadi)

apahabar.com, JAKARTA - Pemilik restoran Leong Seng, Boedy Widjaja mengeluhkan minimnya pengunjung buntut dari kisruh penyerobotan lahan fasilitas umum (fasum).

Maka ia mengalami kerugian yang berakibat pada pendapatan yang menurun drastis.

"Sudah hampir tiga minggu (sepi), kemarin penjualan kita nggak sampai Rp300 ribu," kata Boedy saat ditemui di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (23/5).

Baca Juga: Pemilik Ruko di Pluit Minta Pemerintah Tunda Pembongkaran

Menurutnya jika terjadi pembongkaran maka akan memunculkan masalah baru berupa ribuan karyawan yang akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.

"Ini menyangkut warga sini yang nyari kerja, yang nyari nafkah banyak," sebut dia.

"Tempat kita ini komersil, kan ruko untuk orang cari nafkah," sambung Boedy.

Baca Juga: Pemkot Jakut Mengaku Tidak Bekingi Ruko Serobot Fasum di Pluit

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan penindakan hukum apabila pemilik ruko yang menyerobot fasilitas umum di kawasan Pluit Karang Niaga, Penjaringan, Jakarta Utara tidak melakukan pembongkaran secara mandiri.

Hal tersebut langsung dikatakan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau Puskesmas Pademangan, Jakarta Utara pada Selasa (23/5).

"Iya akan dilakukan penegakan hukum," Kata Heru.

Heru menyebut bahwa sudah ada beberapa ruko yang dibongkar secara mandiri setelah adanya pemberian surat dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara.