Pemerintah Turunkan Harga Kedelai Menjadi Rp11.000-Rp12.000/Kg

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan komitmen pemerintah untuk menurunkan harga kedelai dari Rp14.000 menjadi Rp12.000 per kilogram.

Pemerintah berkomitmen untuk menurunkan harga kedelai dari Rp14.000 menjadi Rp12.000 per kilogram. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan komitmen pemerintah untuk menurunkan harga kedelai dari Rp14.000 menjadi Rp12.000 hingga Rp11.000 per kilogram.

"Saya perjuangkan agar penggantian selisih harga pembelian itu lebih mudah diakses secara merata kepada perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia. Jadi pemerintah akan mengganti selisih harganya," ujar Mendag Zulkifli melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat (20/1).

Salah satu opsinya adalah penyederhanaan mekanisme pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram (kg) sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh perajin tahu dan tempe.

Sebelumnya Mendag Zulkifli mengatakan pemberian bantuan kedelai belum terserap secara optimal, karena belum tersedia data sasaran penerima yang memadai dan belum adanya Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) di seluruh wilayah.

Baca Juga: Menteri Perdagangan Targetkan 30 Juta UMKM Terhubung ke Ekosistem Digital

"Pengusaha tahu tempe dapat penggantian Rp1.000, kalau 1 ton saja sudah Rp1 juta dan dia bikin ini, bikin itu, akhirnya bisa menghabiskan dana hingga Rp1 juta lebih, belum nanti melalui koperasi, lama-lama berapa yang diterima?" terang Mendag Zulkifli.

Kementerian Perdagangan juga berkomitmen untuk mendatangkan bahan baku dengan harga terjangkau, khususnya menjelang Ramadan. Sejauh ini pemerintah sudah mengimpor kedelai melalui entitas swasta, tidak melalui Bulog.

Pada Minggu (15/1) Mendag  meninjau proses pembongkaran 56 ribu ton kedelai oleh FKS Group di Cilegon, Banten, dengan harga Rp12.000 per kilogram. Kedelai itu akan digunakan untuk mendukung program pemerintah penggantian selisih harga kedelai. 

Sebelumnya, pada 2022 Kemendag telah melaksanakan program pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai, sesuai hasil rapat koordinasi terbatas tingkat menteri bidang perekonomian.

Baca Juga: Masyarakat Mengeluh Beras Mahal, Mendag: Harganya Masih Normal

Bantuan penggantian selisih harga itu diberikan kepada perajin tahu dan tempe anggota koperasi yang bergerak di bidang industri tahu dan/atau tempe di bawah naungan Gabungan Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo).

Kendati demikian, Mendag mengakui aturan bantuan penggantian selisih harga tanpa persyaratan itu tengah digodok dan masih dalam tahap pembahasan.

Secara terpisah, Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan mengatakan program penggantian selisih harga pembelian sebelumnya merupakan upaya pemerintah dalam menjaga stabilisasi harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe, serta menjaga keberlangsungan usaha mereka.

"Pemerintah melalui Kemendag memberikan bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram kepada perajin melalui Kopti," ungkapnya.

Baca Juga: Mendag Tegaskan, Batas Akhir Impor Beras 16 Februari 2023

Menurut Kasan, Kopti membeli kedelai dari Perum Bulog dengan harga pembelian di tingkat importir dikurangi Rp1.000 per kilogram. Selisih Rp1.000 per kilogram dibebankan kepada pemerintah melalui APBN.

"Jika harga kedelai di tingkat importir sebesar Rp13.000 per kilogram, maka Kopti dapat membeli kedelai sebesar Rp12.000 per kilogram ke Perum Bulog. Perum Bulog bekerja sama dengan importir untuk penyediaan kedelai bagi perajin," kata Kasan.