Kalsel

Pemerintah Klaim Korban Video Viral Tak Perlu Rawat Jalan, Korban: Saya Muntah Darah

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemkot Banjarmasin mengklaim sudah memberikan perawatan kepada remaja korban penganiayaan yang videonya viral…

AN, korban penganiayaan yang videonya viral kondisinya memprihatinkan. Foto-Dok

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemkot Banjarmasin mengklaim sudah memberikan perawatan kepada remaja korban penganiayaan yang videonya viral baru-baru ini.

"Korban dirujuk ke RSUD Sultan Suriansyah dan tidak ada indikasi rawat inap, karena keluhan ringan. Advis dokter dilakukan rawat jalan dan sudah diberikan obat," ujar Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Namun kenyataannya, kondisi AN (17), remaja yang menjadi korban penganiyaan oleh ketiga temannya, makin memprihatikan.

Pada Sabtu (30/1) lalu, AN memang sempat didatangi oleh Dinas Kesehatan dan Dinas PPPA Banjarmasin di kediamannya.

Dalam pemeriksaan AN waktu itu, Dinkes melakukan pemeriksaan dan memberikan obat-obatan. Tapi keadaannya juga tak kunjung membaik.

“Mereka mengatakan kalau keadaan saya cukup baik. Tapi pas sorenya itu saya muntah darah,” katanya.

Kondisi itu diperparah lagi dengan AN yang kehilangan nafsu makan.

Salah satu kerabat AN, Yorga menuturkan, kalau kondisi AN semakin buruk.

“Tidak ada perkembangan membaik. Sepertinya harus dirawat intensif di rumah sakit. Tapi tidak ada biaya,” katanya.

Hingga hari ini, mereka masih berharap uluran tangan pihak lain agar membantu memulihkan kondisi AN.

Seperti diwartakan sebelumnya, AN dianiaya oleh tiga perempuan yang tak lain merupakan teman yang baru beberapa bulan dikenalnya.

Para pelaku, antaranya AIS alias AN (14) FIT alias FTR (16) dan AM alias RM (15).

AN dipukuli saat menginap di salah satu kamar Homestay Rindang, Jalan Simpang Hasanuddin HM 1 Nomor 34 RT 10 RW 2, Kelurahan Kertak Baru Ulu, Banjarmasin Tengah, Sabtu (23/1) malam.

Ironisnya, video penganiayaan itu bahkan sampai viral di media sosial. Video diduga disebarkan oleh para pelaku sendiri.

Dalam video berdurasi 29 detik itu, AN dianiaya dengan cara ditendang hingga kepalanya dibenturkan di dinding kamar.

Motif penganiayaan sendiri ditengarai akibat beberapa akumulasi masalah. Dari persoalan baju, asmara hingga korban yang tak mau ‘dijual’ oleh pelaku.