Pemerintah Indonesia Adakan Pertemuan dengan Brunei Bahas Ekonomi ASEAN

Menkeu RI Sri Mulyani bertemu secara bilateral dengan Menteri Ekonomi dan Keuangan Brunei Darussalam Dato Amin Liew Abdullah.

Tangkapan virtual Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Penjelasan Hasil Rapat Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Terkait Transaksi Mencurigakan, Jakarta, Senin (20/3/2023). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA – Menkeu RI Sri Mulyani adakan pertemuan dengan Menteri Ekonomi dan Keuangan Brunei Darussalam Dato Amin Liew Abdullah pada 31 Maret 2023.

Pertemuan dilakukan pada sela rangkaian pertemuan tingkat Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN pada 31 Maret 2023

Menkeu Sri Mulyani meminta dukungan dari Menteri Dato Amin atas Priority Economic Deliverables (PED) yang diusung oleh Indonesia pada Keketuaan saat ini.

Pada kesempatan itu, seperti yang dikuip Antara pada Minggu (2/4), kedua Menteri membahas struktur ekonomi ASEAN yang cukup tangguh di tengah krisis.

Baca Juga: Sri Mulyani Adakan Pertemuan dengan EU ABC Bahas Perbankan Amerika

Ekonomi ASEAN  dinilai keduanya, mampu pulih dalam waktu yang cukup cepat, seperti pada krisis keuangan tahun 1997-1998 dan pandemi COVID-19.

Menteri Dato Amin menyampaikan selamat kepada Indonesia atas kesuksesannya dalam Presidensi pada forum G20.

Serta dukungan atas PED yang diangkat dalam Ketuaan Indonesia dalam forum ASEAN 2023. Forum tersebut memiliki kesinambungan, sehingga dapat menyiapkan kawasan ASEAN untuk dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Serta mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Pembiayaan Iklim ASEAN, Sri Mulyani: ADB dan Bank Dunia Siap Dukung

Kondisi ekonomi ASEAN yang cukup dinamis mendukung pemulihan ekonomi, baik dari sisi kondisi geografis sebagai hub bagi perdagangan dan didukung oleh jumlah penduduk yang cukup besar.

Dato menyampaikan isu terkait ketahanan energi dan pangan, yang mana isu ketahanan pangan merupakan sektor yang sulit untuk dikendalikan.

Terjadinya isu geopolitik yang berdampak pada kenaikan harga komoditas. Hal itu memberikan pelajaran bahwa meskipun suatu negara memiliki banyak sumber daya alam tapi ketika harga mengalami kenaikan, maka ekonomi ikut bertumbuh.

Dato menyampaikan perlunya formula atau struktur dalam penentuan harga komodita Tujuannya untuk menjaga stabilitas inflasi terutama bagi negara penghasil komoditas.

Baca Juga: Ada Transaksi Janggal Rp189 Triliun, Begini Penjelasan Kemenkeu

Dari sisi kesehatan, perhatian utama ditujukan pada pentingnya kesiapan sektor kesehatan dalam menghadapi krisis kesehatan atau pandemi lainnya. Menkeu Sri Mulyani pun sepakat atas pemikiran Menteri Dato Amin.

Oleh karena itu, salah satu dorongan strategis Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023 mengusung isu recovery–rebuilding.

Hal tersebut telah mencakup langkah-langkah untuk mendorong kerja sama antara otoritas keuangan dan kesehatan untuk meningkatkan kapasitas kesehatan di kawasan.