Geothermal Gunung Gede

Pemerintah Akui Belum Tahu Perkembangan Proyek Geothermal Gunung Gede Cianjur

Proyek geothermal di Gunung Gede Pangrango, Cianjur masih menuai polemik. Terbaru, pemerintah mengaku belum tahu perkembangan proyek tersebut.

Kampung Gunung Putri, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Salah satu Kampung yang sangat berdekatan dengan lokasi rencana proyek geothermal di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Foto: apahabar.com/Hasbi

apahabar.com, CIANJUR - Proyek geothermal Gunung Gede Pangrango, Cianjur masih menuai polemik. Terbaru, pemerintah mengaku belum tahu perkembangan proyek tersebut.

Lokasi pelaksanaan proyek tersebut berada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Pacet, Kabupaten Cianjur. Namun, pihak Kecamatan Pacet mengaku belum mengetahui sampai sejauh mana tahapan pelaksanaan proyek tersebut.

Menurut Dony, pihak perusahaan yang paling berwenang untuk menjawab dan menjelaskan soal perkembangan proyek geothermal itu. Yakni PT.Daya Mas Geopatra Pangrango (DMGP).

"Kami tidak bisa menjelaskan soal itu, karena belum mendapatkan informasi soal jadwal kegiatan dari perusahaan," ucapnya, Kamis (24/8).

Baca Juga: Proyek Geothermal Gunung Gede, Balai TNGGP: Lokasi Sesuai Aturan

Baca Juga: Terancam Kehilangan Sumber Air, Warga Tolak Proyek Geothermal Gunung Gede

Namun, Dony membenarkan bahwa perusahaan memasamg tanda titik kordinat di lokasi lahan milik TNGGP.

"Ini juga sekalian meluruskan itu hanya pemasangan titik kordinat, bukan pemasangan patok lahan seperti yang ramai dibicarakan," ungkapnya.

Saat disinggung wilayah mana saja yang akan dipakai untuk akses jalan dalam proyek geothermal, Doni mengatakan belum ada keputusan final untuk hal itu.

"Pada prinsipnya mereka butuh akses jalan yang lebar, panjang, dan bisa dilalui kenderaan berat," katanya.

Sementara itu, aksi penolakan terhadap proyek geothermal di kawasan TNGGP terus dilakukan warga sekitar lokasi.

"Komitmen kami tetap akan menolak proyek ini dan terus memantau apa yang dilakukan pemerintah dan perusahaan," kata ketua Aliansi Masyarakat Gunung Gede Pangrango, Aherrajudin.