Tak Berkategori

Pembunuhan Sadis di Tapin, Pelaku Tak Terima Ditampar Korban

apahabar.com, RANTAU – Nyawa Suriyadi Alwi alias Didi melayang sia-sia di tangan Hasan (23) ketika lebaran…

Jasad Didi ditemukan sudah bersimbah darah di IG RS Datu Sanggul dengan sejumlah mata luka. Foto-apahabar.com/Fauzi

apahabar.com, RANTAU – Nyawa Suriyadi Alwi alias Didi melayang sia-sia di tangan Hasan (23) ketika lebaran tinggal menghitung hari.

Pemuda dua kali lebih tua dari Hasan itu dihabisi di kediaman sepupunya sendiri, kawasan Cangkring, Rantau Kanan, Tapin Utara, Senin (3/6) malam, sekitar pukul 21.30.

Baca Juga: Apes! Curi 3 Karung Pepaya, Motor Pelaku Dibakar Warga

Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga motif pembunuhan lantaran pelaku naik pitam setelah ditampar korban.

“Benar,ini terjadi lantaran pelaku tidak terima atas pemukulan yang dilakukan oleh korban,” ujar Kasat Reskrim Polres Tapin AKP, Andi Setiawan melalui Karo Humas, Bripka Puryaji kepada apahabar.com, siang tadi.

Pantauan apahabar.com malam tadi, jasad Didi bersimbah darah di IG RS Datu Sanggul dengan sejumlah mata luka di bagian kepala, tangan terkoyak, paha robek dan ibu jari terputus.

Rupanya, sebelum itu, keduanya sempat bermain karombol di rumah pelaku yang berjarak selemparan batu dari rumah korban. Sesuai penuturan adik pelaku Husein (23), di sana lah cekok dimulai.

Konflik mereda, setelah keduanya balik kanan ke rumah masing-masing. Saat di rumah, saudara kembar pelaku sempat berupaya menenangkannya.

Saat Husen lengah, entah setan apa yang merasuki Hasan hingga nekat beranjak ke rumah Didi dengan membawa sebilah parang.

Di sana, Hasan tak terima dan menanyakan perihal pemukulan. Melihat Hasan membawa parang, Didi pun lari ke dalam rumah yang kemudian dikejar pelaku.

“Karena sudah tahu kisahnya, saya langsung lari menuju rumah korban,” terang Husen.

Hasan yang sudah gelap mata disebutkan mengayunkan parang ke pinggang belakang Didi. Perkelahian yang tak imbang itu sudah ketebak hasilnya.

Didi tewas bersimbah darah. Korban sempat dibawa ke IGD Rumah Sakit Datu Sanggul. Sayang, nyawanya tak sempat tertolong. Dia meninggal dunia karena kehilangan banyak darah.

Kepada apahabar.com, Husen mengaku sudah melarang keras Hasan untuk pergi ke rumah korban.

“Jangan, sabar aja,” Husen kepada Hasan. “Orang tua saya lagi tidak di rumah. Seandainya ada mungkin tidak terjadi seperti ini,” sesal adik pelaku itu.

Usai membunuh, Husen sempat menahan Hasan di dalam rumah. “Jangan ke mana mana kamu. Di rumah saja. Tidak mungkin juga mau kabur,” ujar Husen lagi.

Sejurus kemudian, Husen meminta keluarga untuk menelepon kepolisian, dan menyerahkan pelaku beserta barang bukti sebilah parang.

Dari keterangan warga setempat, Hasan dikenal pendiam dan warga tidak menyangka
nekat menghabisi tetangganya sendiri.

Baca Juga: Pengedar dan 250 Botol 'Gaduk' Diamankan

Reporter: AHC05
Editor: Fariz Fadhillah