Kalsel

Pembunuhan Gambah, Keluarga Respons Ultimatum Tim Macan Kalsel

apahabar.com, BARABAI – Ultimatum polisi ke Herlan agar segera menyerahkan diri rupanya cukup membuat lega keluarga…

Tepat hari ini, dua bulan sudah Herlan terduga pelaku pembunuhan di Gambah, Barabai, Kabupaten HST buron. Foto: Ist

apahabar.com, BARABAI – Ultimatum polisi ke Herlan agar segera menyerahkan diri rupanya cukup membuat lega keluarga Didi Rahman, korban pembunuhan di Gambah, Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

“Mudah-mudahan lah, Herlan menyerahkan diri. Bagaimanapun upaya dan cara polisi supaya Herlan mau menyerah, kami menghargainya,” ujar Yayar Safari, kakak kandung mendiang Didi, Kamis (28/9) sore.

Sebagai pengingat, tepat hari ini Herlan dua bulan buron usai menghabisi Didi Rahman di kediamannya sendiri, Rabu 28 Juli 2020.

Motif pembunuhan diduga lantaran Herlan tersinggung dengan teguran Didi yang sejatinya berniat melerai perseteruannya dengan sang istri.

Andai Herlan tak kunjung tertangkap, Yayar memastikan pihaknya akan terus memperpanjang laporan kepolisian.

“Jadi seumpama kasus ini hilang, kami sekeluarga akan terus memperbarui laporan kami di kepolisian,” ujar Yayar.

‘Saktinya’ Si Pembunuh Brutal di Desa Gambah HST, Tak Mempan Dikeroyok di Kotabaru

Kasubdit III Jatanras, Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Kalsel, AKBP Andy Rahmansyah meminta agar Herlan segera menyerahkan diri.

Mewakili Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Hendri Budiman, Andi menjamin keselamatan terduga pembunuh Didi Rahman tersebut.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

"Insya Allah," ujar Andy ketika ditanyai jaminan keselamatan Herlan jikalau ia menyerahkan diri, Senin (28/9).

Pembunuhan Didi Rahman terjadi pada Rabu 28 Juli. Pria setengah lumpuh ini dihabisi Herlan yang tak lain tetangganya sendiri.

Komandan Macan Kalsel ke Pembunuh Brutal Gambah HST: Serahkan Diri! Keselamatan Dijamin

Pendalaman media ini, Herlan naik pitam diduga setelah tak terima Didi menegurnya. Saat itu, Herlan tengah berseteru dengan istrinya sendiri.

Dalam kondisi mengaduh, istri Herlan kemudian mendatangi rumah Didi yang hanya terpisah oleh jalan.

"Bawa bersabar, malu dilihat orang," ujar Didi kepada Herlan, kala itu.

Saat Didi lengah, Herlan tanpa ampun menebas tengkuk lehernya. Istri korban, satu-satunya saksi insiden berdarah ini saat itu tengah berberes-beres rumah.

"Saat itu adik saya sedang mencabut uban di pintu rumah, Herlan ini dikenal sebagai pemabuk yang ke mana-mana selalu membawa parang," ujar Yayar Safari, kakak Didi.

Sambil menenteng parang, Herlan berlari menuju rumah seorang warga yang tengah menggelar perkawinan, sambil berkata, "Ayo dan lihat sudah aku bunuh Didi."

Sejurus kemudian, Herlan menghilang di balik rimbunnya hutan belakang rumahnya. Sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, nyawa Didi tak tertolong.

Polisi kemudian mendatangi lokasi kejadian guna olah tempat kejadian perkara. Tak ditemukan banyak petunjuk mengenai keberadaan Herlan.

Hari ke-28 buron, Herlan sempat terlihat keluar dari hutan persembunyiannya. Namun saat ditelusuri, warga irit bicara. Kali terakhir, Herlan terlihat menenteng senjata tajam.

Lokasi Herlan muncul berada di Desa Aluan, berjarak sekitar 10 menit dari Desa Gambah. Antara Gambah dengan Aluan hanya dihelat kebun, semak belukar atau persawahan.

Desa Aluan cukup memungkinkan bagi Herlan ke mana pun bersembunyi. Misalnya ke Kecamatan Batang Alai Selatan maupun ke Hantakan. Daerah ini masih dikelilingi hutan, kebun dan sawah. Sebagiannya juga sepi penduduk.

Kasat Reskrim Polres HST, AKP Purnyoto mengatakan kendala utama perburuan adalah luasnya medan pencarian.

"Pelaku masih sembunyi dan tinggal di dalam hutan yang sulit dijangkau," jelas Purnyoto.

Hasil pendalaman media ini ditemukan fakta jika Herlan merupakan residivis kasus pembunuhan di Hampang, Kotabaru. Kala itu, Herlan menghabisi satu dari empat orang pengeroyoknya.

Kanit Opsnal Resmob 'Macan Kalsel' AKP Endris Ary Dinindra memastikan anggotanya akan terus mem-backup perburuan terhadap Herlan.

"Doakan. Semoga cepat ketemu," ujarnya.

Pak Polisi! Pembunuh Brutal di Gambah SHT Sempat Terlihat Keluar-Masuk Hutan