Sekeluarga Tewas Keracunan

Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur, Ini Suara Kriminolog!

Pembunuhan berantai yang dilakukan Cs punya tendesnsi ekonomi. Hal ini membuat mereka kehilangan rasionalitas berpikir dalam bertindak.

Rumah kediaman keluarga korban,di Kampung Sudimampir,Desa Kademangan,Kecamatan Mande,Kabupaten Cianjur Jawa Barat

apahabar.com, JAKARTA - Pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur yang memakan sembilan korban tewas kini sudah menemui titik terang. Tiga tersangka pelaku dari kasus keracunan satu keluarga di Bekasi, yakni Wowon alias Aki, Solihin dan MDS.

Dari ketiga tersangka tersebut ada nama Wowon yang memiliki kedekatan dengan para korban. Ia merupakan suami dari korban tewas, sekaligus ayah tiri dari anak yang menjadi korban kesadisannya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan Berantai di Bekasi Rencanakan Bunuh Keluarga Terdekatnya

Menanggapi kasus ini, kriminolog Universitas Gadjah Mada, Soeprapto menilai, apa yang dilakukan pelaku merupakan respon dari kehilangan rasionalitas berpikir. Ia menjelaskan dalam kondisi mendesak seseorang yang tidak mempunyai daya pikir pragmatis, utamanya saat dihadapkan dengan situasi rumit.

“Dalam kondisi terdesak, seseorang kehilangan keseimbangan daya berfikir rasionalnya, akhirnya melakukan hal-hal yang tidak terkontrol,” katanya saat dihubungi apahabar.com pada Jumat (20/1).

Ia menilai kondisi kejiwaan biasanya membuat perubahan perilaku seseorang sehingga tidak rasional dalam melakukan tindakan. Mereka biasa berpikir pendek tanpa mempertimbangkan efek dari tindakannya.

“Ini bisa terjadi pada orang-orang dengan kondisi kejiwaan tertentu, misalnya dia mudah cemas, tidak memiliki daya pikir pragmatis dalam menyelesaikan masalah, akhirnya dari pengaruh lingkungan yang mendesak itu jadi seseorang bisa melakukan hal-hal diluar keaslian dia,” tuturnya lagi.

Baca Juga: [Habar News] Kasus Keracunan Satu Keluarga Bekasi: Ditemukan 3 Mayat Lagi di Cianjur

Pada kasus ini, ia melihat keterdesakan yang dialami pelaku. Motif ekonomi menurutnya mendominasi pembunuhan berantai ini yang dilakukan oleh Wowon Cs.

“Pembunuhan ini sebenarnya motifnya jelas motif ekonomi, ingin mendapatkan sejumlah uang dari korban, dengan mengatakan ia bisa menggandakan uang pada korban, dan pelaku pada korban pertama biasanya akan melakukan pembuktian sehingga orang pertama percaya,” telusurnya.

Masih menurutnya, karena seiring berjalannya waktu pembuktian itu tidak terulang, dan pelaku mengalami keterdesakan karena ditagih oleh korban, maka ia akhirnya memutuskan untuk membunuh karena merasa tidak karena merasa tidak menjumpai jalan keluar.

Baca Juga: Anak Selamat Keracunan Bekasi, KPAD Tidak Sembarangan Berikan Hak Asuh

Ia menerangkan jika penggunaan racun dalam aksi pembunuhan juga merupakan bentuk inspirasi dari tragedi di masa lalu yang ia dapatkan dari berbagai media.

“Sebetulnya apa yang dijadikan tontonan adalah gambaran di kehidupan nyata, begitupun sebaliknya bisa jadi tontonan kita turut menginspirasi tindak kejahatan,” tukasnya.