Pemasangan Metal Detector di Sekolah: Efektif atau Mubazir?

Kasus penusukan dalam lingkungan sekolah yang dilakukan seorang siswa SMA di Banjarmasin, mengapungkan wacana pemasangan metal detector. 

Ilustrasi penggunaan metal detector di bandara. Foto: IDN Times

apahabar.com, BANJARMASIN - Kasus penusukan dalam lingkungan sekolah yang dilakukan seorang siswa SMA di Banjarmasin, mengapungkan wacana pemasangan metal detector. 

Wacana tersebut diusulkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimatan Selatan demi mencegah pengulangan kejadian serupa, terutama di sekolah tingkat atas dan sederajat.

"Pemasangan metal detector sudah dikoordinasikan dengan sekolah. Dalam tahap awal, 45 sekolah akan dipasangi alat metal detector," papar Kabid SMA Disdikbud Kalsel, Darianto Ngantino, Rabu (2/8).

Rencana pemasangan metal detector tersebut, juga diamini akademisi lantaran menjadi salah satu upaya mencegah permasalahan sosial di sekolah seperti tindak kriminal yang dilakukan peserta didik. 

Baca Juga: Komisi IV DPRD Kalsel Dukung Wacana Penggunaan Metal Detector di Sekolah

Baca Juga: Respons Kasus Penusukan Siswa di SMA Banjarmasin, Pengamat Pendidikan: Banyak Hal Harus Dibenahi

"Wacana tersebut patut dipertimbangkan, karena bisa menjadi salah satu upaya pencegahan permasalahan sosial di sekolah," ungkap Mutiani, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat.

"Namun demikian, patut juga diperhatikan efektivitas metal detector dalam membatasan upaya membawa senjata tajam ke sekolah," imbuhnya.

Diketahui metal detector merupakan peralatan elektronik yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan logam di dalam suatu objek atau di sekitar suatu area.

Selain mendeteksi senjata tajam, metal detector juga bermanfaat dalam pelaksanakan ujian peserta didik untuk menghindari berbagai kecurangan.