Sport

Pemanjat Indonesia Juara Dunia di China

apahabar.com, JAKARTA – Sebuah prestasi dipersembahkan atlet panjat Indonesia, Alfian M Fadjri di ajang kejuaraan IFSC…

Alfian M Fadjri dengan medali emasnya di ajang IFSC Wolrd Cup di Chongqing, China. foto-antaranews.com

apahabar.com, JAKARTA – Sebuah prestasi dipersembahkan atlet panjat Indonesia, Alfian M Fadjri di ajang kejuaraan IFSC World Cup di Chongqing, China.

Ia sukses merebut gelar kejuaraan panjat dunia pada nomor men’s speed world rekor, Jumat (26/04/2019) waktu setempat.

Berdasarkan data yang dihimpun media dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) di Jakarta, Sabtu (27/04/2019), pada final atlet asal Solo itu mampu mengalahkan lawannya dari Ukraina, Kostiantyn Pavlenko.

Baca Juga: Jelang GP Azerbaijan, Hamilton Akui Bakal Kesulitan Kejar Ferrari

Alfian sukses mencatatkan waktu 5,961 detik sedangkan Pavlenko 6,310 detik.

Sementara perunggu diraih oleh Sergey Rukin dari Rusia dengan catatan waktu 6,808 detik.

Rukin mengalahkan lawannya asal China, Zhong Qixin, yang terjatuh dalam perebutan medali perunggu.

Bagi Alfian ini adalah medali pertamanya di IFSC world cup dan langsung meraih gelar juara dunia.

Sebelumnya, Alfian meraih medali emas di Asian Championship di Kurayoshi, Jepang, November 2018 lalu.

“Saya terimakasih kepada semua yang telah mendukung. Syukur alhamdulillah kepada Tuhan yang Maha Esa saya bisa maksimal,” kata Alfian seperti dikutip dari Antara, Sabtu.

Menurut Alfian, kunci kemenangannya kali ini adalah perasaan yang lebih tenang dan rileks. Dia juga selalu berdoa agar diberi kelancaran selama bertanding.

Baca Juga: Hadapi Arema di 17 Mei Sore Ini, Barito Putera U-16 Berharap Dukungan Suporter

“Ini awal bagus bagi timnas. Dan saya percaya pelatih punya strategi agar kita juga bisa bagus di nomor boulder dan lead,” kata Ketua Umum FPTI Faisol Riza

Di sisi lain, Aspar Jaelolo gagal melaju ke perempat final setelah dikalahkan oleh Pavlenko, si peraih medali perak.

Di babak perdelapan final, Aspar sempat sedikit terpeleset sehingga catatan waktunya mengendur menjadi 6,286 detik. Pavlenko unggul 0,1 detik dengan catatan waktu 6,130 detik.

Sementara itu, atlet putri andalan Indonesia, Aries Susanti Rahayu, gagal melaju ke babak semi final.

Aries dikalahkan oleh Anouck Jaubert dari Prancis dengan selisih skor tipis 0,02 detik. Aries menorehkan waktu 7,429 detik sedangkan Jaubert 7,400 detik.

Atlet putri Indonesia lainnya, Nurul Iqamah, gagal di babak perdelapan final melawan Rudzinska.

Baca Juga: Kejuaraan Tenis Lapangan, Danrem Berharap Lahir Petenis Handal

Nurul menorehkan catatan waktu 8,724 detik sedangkan Rudzinska 7,742 detik.

Sebelumnya pada 2018, Aries meraih gelar juara dunia pertamanya di IFSC World Cup Chongqing.

Video aksinya berlaga di babak final beredar luas dan sejak saat itulah julukan spider women melekat padanya.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin