Pelecehan Anak di Tapin, DP3A Siapkan Perlindungan Hingga Anak Dilahirkan

Kasus pelecehan seksual kembali mengguncang Kabupaten Tapin. Kali ini terjadi di wilayah Kecamatan Hatungun, dengan pelaku yang merupakan ayah korban sendiri.

Oleh Sandy
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Tapin, Hj Marsidah saat diwawancarai. Foto - bakabar.com/Sandy.

bakabar.com, RANTAU - Kasus pelecehan seksual kembali mengguncang Tapin. Kali ini terjadi di wilayah Kecamatan Hatungun, dengan pelaku yang merupakan ayah korban sendiri.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Tapin, Hj Marsidah, menjelaskan bersama UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak telah melakukan pendampingan sejak awal proses pelaporan.

"Kami telah memberikan pendampingan kepada korban, baik secara hukum maupun psikologis. Saat korban melapor, kami juga memberikan dukungan penuh dan perlindungan agar korban merasa aman," paparnya.

Sekarang korban sedang menjalani proses kehamilan akibat peristiwa tersebut, dan sementara waktu diamankan bersama keluarga terdekatnya untuk memastikan kondisi fisik dan mentalnya tetap stabil.

"Korban sedang kami dampingi karena sedang mengandung. Kami khawatir dari sisi medis dan psikologisnya, jadi harus kami jaga agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan," ungkap Marsidah.

DP3A Tapin, juga menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab penuh terhadap kondisi korban, termasuk terhadap bayi yang akan dilahirkan nanti.

"Tanggung jawab pemerintah tidak hanya sampai proses hukum, tapi juga memastikan keberlanjutan hidup anak yang akan dilahirkan korban," tegas Marsidah.

"Jika nantinya pihak keluarga tidak bisa merawat, kami akan mencarikan solusi terbaik, termasuk kemungkinan mencari orang tua asuh melalui koordinasi dengan dinas terkait di tingkat provinsi," sambungnya.

Diketahui, korban merupakan anak usia SMP yang sudah putus sekolah karena alasan ekonomi. Kondisi ini membuatnya rentan terhadap situasi kekerasan dalam rumah tangga maupun pelecehan seksual dari orang terdekat.

Marsidah pun mengimbau agar masyarakat lebih peka terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam melindungi anak-anak dan remaja dari kekerasan dan pelecehan.

"Pengawasan keluarga dan masyarakat sangat penting agar anak-anak tidak menjadi korban," pesannya.