Pelebaran Muara Rapak

Pelebaran Jalan Muara Rapak Balikpapan Tersendat, Warga Stres! 

Pelebaran jalan di Muara Rapak Balikpapan, Kalimantan Timur tersendat. Pemkot dan warga tak bersepakat soal pembebasan.

Lokasi yang rencananya dilakukan pelebaran jalan, Selasa (18/7). (apahabar.com/ Arif Fadillah

apahabar.com, BALIKPAPAN - Pelebaran jalan di Muara Rapak Balikpapan, Kalimantan Timur tersendat. Pemkot dan warga tak bersepakat soal pembebasan.

Progres pelebaran ini baru setengah jalan. Yakni dari arah Hotel Mahakam hingga depan RS Ibnu Sina. Untuk melanjutkan, Pemkot Balikpapan mesti melakukan pembebasan.

Terutama terhadap pertokoan di tepi jalan turunan Muara Rapak. Tepatnya di RT 49 Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah.

Baca Juga: Flyover Muara Rapak Balikpapan Belum Pasti Dibangun

Namun di sinilah kendalanya. Warga masih belum sepenuhnya sepakat lahannya dibebaskan. Seperti Finky, yang mempunyai usaha bengkel motor di sana. 

"Saya sempat stres tiga bulan susah tidur karena pembebasan lahan ini," kata Finky kepada apahabar.com.

Dia sejatinya sangat mendukung rencana pemkot. Hanya saja usaha bengkel yang menjadi sumber pemasukannya itu bisa mengalami penurunan omset. 

"Usaha saya di sini. Kalau dipotong hanya sisa tiga meter aja lebarnya. Sementara kita bengkel motor tidak mungkin mengerjakan motor di trotoar," katanya. 

Pria 63 tahun itu sudah dua kali menghadiri pertemuan dengan Pemkot Balikpapan. Dia juga sudah berulang kali meminta penjelasan terkait alasan pelebaran jalan tersebut. 

Baca Juga: Proyek Jalan Muara Rapak Balikpapan Mentok

"Mestinya tidak dilebarkan. Tapi di bawah sana dibuat zona untuk yang rem blong sehingga bisa teratasi. Kemudian dibuatkan putaran daerah bawah," tambahnya. 

Hal serupa juga diungkapkan Aris, pedagang pakan hewan peliharaan. Sudah lebih dari 20 tahun dia mengais rejeki di rumah toko di kawasan tersebut. 

"Ya kalau kau diganti untung mestinya juga memikirkan pemasukan kita. Karena kita jualan di sini. Kita masyarakat biasa harus menerima aja," ujarnya. 

Aris mengakui dari pemkot sudah melakukan pengukuran. Hanya saja sering berubah-ubah titik awal pengukuran. 

Tempat yang Aris dan Finky sejatinya memiliki alas hak, berupa segel. Meski begitu dia berharap yang terbaik dari Pemkot Balikpapan. 

Baca Juga: Kecelakaan Lagi! Muara Rapak Balikpapan Fix Butuh Flyover

"Ya kalau bisa ada kompensasi untuk kami yang berjualan ini," tambah Aris. 

Di sisi lain Pemkot Balikpapan terpaksa melakukan pembebasan. Mengingat pelebaran akan memakan sekitar lima meter lahan warga.

Untuk pembebasan itu, pemkot menyiapkan anggaran sekitar Rp12 miliar. Sementara pengerjaan fisik, sepenuhnya ditanggung oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional.